Kendari, Turgo.id – Lariangi merupakan salah satu tarian tradisional khas suku Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Tarian ini bukanlah sebuah hiburan semata melainkan tarian sakral yang memiliki makna mendalam dan representasi nilai-nilai kearifan lokal Melayu.
Tarian Lariangi ini salah satu warisan budaya suku Buton yang populasinya ada di pulau Wakatobi dan memiliki makna perwakilan rasa syukur, penghormatan, dan doa untuk keselamatan. Hingga akhirnya, pada Tahun 2013 UNESCO menetapkan sebagai Warisan budaya nasional
Sejarah dan Asal-usul Lariangi
Lariangi lahir sejak abad ke-17 dan berasal dari gabungan dua kata yaitu “lari” yang artinya perjalanan dan “angi” berarti udara, sebuah gambaran gerakan lembut nan anggun. Dahulu, tarian Lariangi ini merupakan sebuah persembahan kehormatan untuk para raja dan bangsawan, itulah mengapa masyarakat menganggap tarian ini sakral karena banyak tampil pada persembahan acara khusus
Makna dan Filosofi dalam Lariangi
Gambaran harapan dan semangat masyarakat Wakatobi terwakilkan oleh tarian Lariangi ini, Dalam setiap koreografi Lariangi terdiri dari gerakan yang menyampaikan cinta, harmoni, penghormatan, cinta masyarakat, perdamaian dan tentu saja banyak elemen penguatan lainnya. Masyarakat Wakatobi berharap Lariangi membawa keberuntungan dan kemakmuran. Daripada sekadar harapan biasa, Lariangi adalah tarian yang memiliki ‘energi’ yang mendorong untuk menyampaikan pesan ketekunan, kesabaran, cinta, penghormatan, harmoni dan banyak lainnya.
Gerakan dan Kostum Lariangi
Lariangi bertarikan oleh sekelompok perempuan dengan gerakan yang sangat halus dan berirama lambat. Para penari mengenakan kostum tradisional berwarna cerah yang terdiri dari kain tenun khas Wakatobi, blus panjang, dan penutup kepala. Selain itu, perhiasan seperti kalung, gelang, dan anting emas sering digunakan sebagai simbol kemakmuran dan keindahan. Kostum ini memberikan kesan anggun dan megah bagi para penari, mencerminkan kehalusan budi masyarakat Wakatobi.
Setiap gerakan dalam Lariangi memiliki makna tersendiri. Misalnya, gerakan tangan yang perlahan melambai ke depan menggambarkan kelembutan dan keindahan alam. Gerakan kaki yang halus dan langkah-langkah kecil mencerminkan kesabaran dan ketenangan.
Tari Lariangi mengajarkan kita untuk menjadi optimis sejati. Setiap gerakan atau gestur dalam tarian ini memenuhi makna. Setiap gestur mendefinisikan sejarah, keyakinan, dan keinginan. Dalam hal ini, itu menyoroti pengikut agama Islam dan para nenek moyang Wakatobi yang bangga namun rendah hati.
Penulis: Eky Syaputra
Editor: Uci Lestari