Bripka Syamsuddin berfoto bersama guru TK dan SD gratis yang didirikannya. Foto: dok

Kisah Bripka Syamsuddin, Potong Gaji sampai Gadai Rumah demi Bangun TK-SD Gratis

Diposting pada

TURGO.ID – Kisah Bripka Syamsuddin, polisi yang rela potong gajinya sampai menggadai rumah demi membangun Taman Kanan-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) gratis di Nusa Tenggara Barat, cukup menginspirasi. Keteladanannya pun perlu diapresiasi.

Paurmin Bagian Operasi Polres Manggarai ini, diusulkan sebagai kandidat Hoegeng Awards 2024, karena kepeduliannya terhadap pendidikan dan anak-anak di Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Polisi asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menceritakan pengalaman hidup yang membuatnya peduli terhadap isu anak dan pendidikan.

“Dalam perjalanan ini, saya ini kan anak petani. Jumlah saudara saya ada delapan. Saya anak ketiga, pas saya SMA kelas 1, Bapak saya meninggal. Jadi saya tahu persis bagaimana susahnya mencari uang untuk sekolah,” jelas Syamsuddin.

“Jadi untuk biaya sekolah itu saya banting tulang, jadi buruh. Di bawah saya masih ada 5 orang adik yang butuh sekolah. Saya lihat betul perjuangan mamak saya. Saya dulu berdoa, ‘Tuhan jadikan saya orang yang berguna ke depannnya, yang bermanfaat bagi orang lain’,” tambah dia.

Dia menuturkan melihat kondisi anak-anak yang tidak atau putus sekolah juga menjadi alasannya memutuskan mendirikan TK di 2019, kemudian SD di 2021 lalu. Dia menceritakan mulanya memberanikan diri mengajukan kredit di bank.

“Awal mula mendirikan, saya sewa tanah orang Rp 2,5 juta per tahun, (luas-red) 11 x 40 meter persegi. Untuk bangunannya, saya ajukan kredit gaji di bank, saya bangunkan 4 ruangan. Kemudian semua fasilitas sekolah ada yang saya pakai dana pribadi, ada yang saya pakaikan bahan bekas, misalnya ayunan dari ban mobil bekas,” cerita Bripka Syamsuddin.

Berbekal dana segar yang didapat dari bank usai menggadaikan rumah, dia lalu membeli lahan seharga Rp 200 juta untuk membangun sekolah dasar (SD). Dia merasa adanya SD gratis menjadi penting, agar anak-anak yang lulus dari TK-nya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Agar anak-anak yang tamat di TK bisa melanjutkan sekolah di SD dengan metode yang sama, karena takutnya mereka tidak bisa lanjutkan sekolah. Tahun ajaran baru 2023, (Gedung SD) sudah mulai operasional,” ucap Bripka Syamsuddin.

Dia lalu menerangkan upayanya ini mendapat atensi dari Kapolres Manggarai, sehingga dia akhirnya mendapat bantuan material bangunan. Pun warga-warga yang mampu.

“Saat pembangunan pun Pak Kapolres ada bantu seperti memberikan semen, kemudian ada juga masyarakat sekitar yang lumayan ekonominya menyumbangkan pasir, batu bata, besi,” jelas Bripka Syamsuddin.(rls)