Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Sulawesi Tenggara. (Foto: dok/Turgo.id)

Kawasan Konservasi Semakin Diminati Sebagai Destinasi Wisata Alam

Diposting pada

TURGO ID Kunjungan wisata alam ke kawasan konservasi tercatat 5,29 juta orang pada tahun 2022. Angka tersebut terbagi atas 5,1 juta wisatawan domestik dan 189 ribu wisatawan mancanegara.

Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan data pada tahun 2021. Pada tahun 2021 jumlah kunjungan wisatawan domestik sebanyak 2,9 juta sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 12 ribu.

Dari jumlah kunjungan pada tahun 2021 tersebut menghasilkan PNBP dari pungutan masuk objek wisata alam sebesar Rp 34,2 miliar. Sementara pada 2022 menghasilkan PNBP sebesar Rp 96,7 miliar.

Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan jumlah kunjungan ini diprediksi akan terus meningkat pada masa mendatang seiring dengan pengembangan objek wisata alam, baik berupa penerapan teknologi dalam publikasi serta pelayanan secara digital.

“Sistem ini juga sebagai upaya untuk penerapan pembatasan pengunjung atau kuota pengunjung, yang ditetapkan berdasarkan hasil analisis daya dukung daya tampung kawasan konservasi untuk menjaga aspek konservasi alam,” terang Siti Nurbaya seperti dilansir TURGO ID di laman Kementerian LHK pada Senin (23/1/2023).

Beberapa daya tarik kawasan konservasi yang membuat wisatawan berkunjung di antaranya karakteristik kawasan konservasi yang unik dan khas dari sisi lansekap dan ekosistemnya. Selain itu keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna di kawasan konservasi.

Wisatawan juga memiliki ketertarikan dengan kehidupan sosial budaya serta kearian lokal masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi alam.

Aktivitas wisata alam yang bisa dilakukan di kawasan konservasi alam antara lain berkemah, menyelam, snorkling, panjat tebing, mendaki (hiking), menikmati keindahan alam, mengamati kehidupan liar, dan selusur gua (caving).