TURGO.ID – Saat ini amenitas di Kota Kendari khususnya hotel berbintang terus berkembang. Meski 2020-2021 pandemi Covid-19 menyerang hingga ke Kota Lulo ini, tak membuat industri pariwisata yang satu ini gulung tikar. Bahkan salah satu daerah yang mampu survive diantara banyaknya industri yang tiarap.
Buktinya, beberapa hotel baru diresmikan di masa pandemi. Sebut saja Hotel Kubah Sembilan, dan yang terbaru The Bonte Hotel. Beralamat di lokasi strategis yakni Jalan Budi Utomo nomor 1, Kelurahan Mataiwoi Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
Grand opening dilaksanakan Kamis (19/5/2022) sore, diresmikan oleh Walikota Kendari Sulkarnain Kadir bersama ownernya La Ode Umar Bonte yang juga Ketua Umum DPP KNPI, dihadiri Ketua DPRD Kota Kendari Subhan, Ketua DPD KNPI Sulawesi Tenggara Hendrawan, dan sejumlah tokoh lainnya termasuk pengurus PHRI dan IHGMA Sultra.
Nama hotel tersebut diambil dari nama belakang sang owner, Umar Bonte. Sebelumnya, UB (sapaan akrab Umar Bonte), juga memiliki hotel di Kendari, bernama Hotel Klasik. Ia pun berencana membuka cabang The Bonte di Jakarta Selatan dan Garut.
Menurut UB, selain mampu survive dari serangan Covid-19 Kota Kendari kini mampu mensejajarkan diri dengan kota besar lainnya di Indonesia. Iklim investasi di daerah ini sangat positif.
“Kendari ini kota yang sangat baik untuk investasi. Bahkan perputaran uang di Kota Makassar kalah dari Kota Kendari. Ini juga tak lepas dari kemampuan walikota yang menjaga iklim ekonomi daerah ini. Sosok seperti ini yang harus terus dipertahankan,” ucapnya disambut sorak yang hadir.
Menurut dia, penghasilan Sulawesi Tenggara dari sektor pertambangan yang tidak akan habis hingga 400 tahun ke depan, takkan membuat ragu untuk berinvestasi di sini. Investasi akan berjalan baik, hanya terjadi dengan kepemimpinan yang baik pula.
“Kepemimpinan yang mampu memahami ekonomi daerah, akan membawa daerah lebih maju. Apalagi dia bersih,” UB memuji Walikota Sulkarnain.
Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan, juga mengatakan hal yang sama. Hotel merupakan salah satu indikator pergerakan ekonomi di daerah setempat.
“Kendari ini kota tujuan, sebagai pintu masuknya adalah sumber daya alam yang dimiliki Sultra. Tahun ini saja event nasional ada delapan, dan selalu masalahnya hotel. Syukurnya walikota mampu menarik investasi, dan membawa event-event besar nasional ke sini,” terang politisi PKS itu.
DPRD Kendari pun memberi ruang pada pemerintah untuk membuka seluasnya kesempatan pengusaha dan investor masuk ke Kota Kendari. Kendari harus menjadi the best untuk kemudahan investasi.
“Tidak mudah, namun dapat dilakukan walikota,” kata mantan rekan UB di DPRD Kota Kendari ini.
Sebagai walikota, Sulkarnain mengaku bangga ikut menyaksikan hadirnya The Bonte Hotel. Ia mengaku pernah mendiskusikan tentang peran anak muda dalam membangun ekonomi daerah dengan UB.
“Setiap usaha dan kerja keras memberikan buah di luar yang kita bayangkan. Semoga menjadi inspirasi untuk membawa nama daerah di luar. Pilihan UB berinvestasi di hotel ini, waktu yang tepat. Kami pun memberi ruang dan support untuk investasi,” ujar Sul.
Kata dia, inilah potret kalau ingin daerah maju, harus saling support dan bahu membahu. “Insyaallah Kota Kendari akan berkibar. Semoga disusul dengan usaha-usaha lain, kita bertemu dalam kolaborasi berikutnya,” tutup Sulkarnain yang dilanjutkan dengan pemotongan pita.
The Bonte Hotel, merupakan renovasi dari Hotel Grand DDN’S yang dijual oleh pemiliknya kepada Umar Bonte.
The Bonte kemudian bertransformasi total dengan menyediakan 40 kamar, namun saat ini baru siap huni 20 kamar. Sebanyak 12 kamar deluxe dan 8 kamar superior. Harga yang ditawarkan untuk promo, kamar Superior Rp250 ribu dan Deluxe Rp300 ribu per malam.
The Bonte Hotel juga menyediakan satu meeting room berkapasitas 40 orang, dilengkapi mushalla, Resto & Cafe, serta free WiFi bagi tamu. Reservasi sudah bisa diakses langsung ke receptionis dan menyusul pemesanan via aplikasi.