TURGO ID – Kesenian lokal berupa lagu daerah ataupun lagu yang bernuansa daerah selalu menambah khasanah daerah tersebut. Kerap kali kita dengarkan lagu daerah yang memperkenalkan potensi ataupun kearifan budayanya.
Bahkan kebudayaan merupakan salah satu aset penting yang dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah. Tradisi dan kearifan lokal menjadi dasar yang kuat untuk pembangunan kebudayaan. Pentingnya pembangunan kebudayaan lokal suatu daerah, memiliki kaitannya dalam meningkatkan ekonomi pariwisata dan membantu memberikan rasa identitas kepada mereka.
Adalah Sulawesi Tenggara, menjadi salah satu daerah yang cukup heterogen, berisi seabrek suku dengan keberagaman budaya, seperti suku Tolaki, Buton, Muna, Moronene, Wanonii dan lain-lain.
Di antara keberagaman itu, TURGO ID mencoba menggali budaya dan kebiasaan masyarakat lokal yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam lagu daerah.
Berikut kumpulan lagu daerah Sulawesi Tenggara yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Peia Tawa-Tawa
Lagu tradisional Sulawesi Tenggara selanjutnya berjudul Peia Tawa-Tawa, mengangkat tema gembira dan suka cita, serta menjadi musik pengiring dalam tari Tari Lulo. Sebuah tarian yang terkenal dan sering dibawakan dalam berbagai event.
Lagu Peia Tawa-Tawa bercerita tentang masyarakat dalam Suku Tolaki yang bangga memiliki tarian ini, serta masyarakatnya yang sangat cinta terhadap keamanan dan kedamaian dalam bersosial. Berikut, lirik lagunya :
Peia tawa tawa,
Peia tawa tawa,
Noamba tepumbu… 2x…
Tepumbu luale,
Tepumbu anandonia,
Ronga tono motuo…
Rombe kai kai,
Rombe kai kai,
Noamba tepali… 2 x…
Molulo molulo,
Molulo,
Luwuakono…
Molulo sambe menggaa,
Molulo molulo,
Moulo luwuakono,
Molulo sambe menggaa.
2. Tana Wolio
Merupakan sebuah nama kampung yang terletak di Kota BauBau. Lagu ini diciptakan oleh La Ode Imaduddin, yang didalamnya mendeskripsikan tentang kampung itu sendiri.
Makna lagu Tana Wolio ini sendiri menceritakan tentang kekayaan alam yang terdapat di daerah tersebut, mulai dari hasil tambang, dan lainnya. Di sisi lain dalam liriknya, juga terdapat harapan agar daerah tersebut kian sejahtera dengan potensi wisatanya. Berikut lirik lagunya :
Tana wolio liwuto bau,
Bura satongka auwalina,
Iweitumo tana minaaku,
Lembokanaa moraaku…
Tula-tula morikana,
Kumalinguakamea,
Tabeana mancuana,
Bemo sau-saua…
Tula-tula morikana,
Kumalinguakamea,
Tabeana mancuana,
Bemo sau-saua…
Tana wolio lape-lapea,
Ingkita dadi mangura…
3. Wulele Sanggula
Lagu ini mendeskripsikan tentang cerita rakyat yang melegenda di daerah tersebut, yakni kisah seorang putri cantik jelita yang datang dari khayangan mengunjungi bumi.
Kemudian, putri cantik tersebut menjadi idaman dan perbincangan para pria-pria di daerah tersebut.
Lagu ini hingga sekarang masih sering dinyanyikan dan dijadikan musik pengiring berbagai kegiatan adat. Berikut lirik lagunya :
O… Wulele Sanggula,
O… Wulele sanggula,
Tumbuno walande,
Porehuka mokole…
Ooooo…. Wulele wekoila,
Anowai inuangino sangia,
Sangia lohuene,
Mokok lipu wuta..
Ikita nggita I unuaha,
Pesorongano tarimaja wulao,
Ikita nngita lunaha,
Petiriano luale wajaula…
4. Symponi Bahteramas
Lagu Daerah Sulawesi Tenggara selanjutnya berjudul Symponi Bahteramas. Dikarenakan liriknya yang berbahasa Indonesia, lagu ini sangat jelas menceritakan tentang keindahan yang ada di Sulawesi Tenggara.
Lagu ini juga dijadikan simbol persatuan untuk seluruh masyarakat Sultra, terutama dalam menjaga potensi wisata, kekayaan alam dan budaya yang ada, agar tidak termakan zaman dan punah. Berikut liriknya :
Di antara bentangan laut biru,
Terdapat desiran yang indah,
Bumi Sulawesi tenggara dengan segala kekayaannya,
Kini saatnya kita bersatu dalam barisan…
Mari semua bergandeng tangan
Kita bangun kesejahteraan,
Masyarakatlah yang utama
Menuju masa depan cemerlang…
Kini saatnya kita kembangkan semua, potensi yang ada.
Tanah Wolio terkenal aspalnya,
Wuteno Muna cantik alamnya,
Tanah Metongga berlimpah nikelnya,
Wonua Konawe jadi lumbung beras…
Pulau Hoga indah di Wakatobi,
Bombana kaya dengan hasil laut,
Pesona budaya bumi Kendari,
Kini saatnya kita berkarya untuk daerah kita…
5. Sope-sope
Sope sope mo helana,
Arope rope itolando,
Hela aka subu subu raneo,
Aparambangan teja rangka,
Sapa angka nafajara…
Apabelomo iyati,
Manusuru teasora sora pimpi,
Aro aro modolango,
Tolando momakesana…
Dolango momalinona,
Labusana momalingu,
Bangkamolalo moporo penaiwolio,
Tolandomo kasintapa…
Isarongiaka batu buti,
Dolangona kalampamo mangadana,
Atunggua betoambari…
Sapa angka nafajara,
Apabelomo iyati,
Manusuru teasora sora pimpi,
Aro aro modolango,
Tolando momakesana…
Dolango momalinona,
Labusana momalingu,
Bangkamolalo moporo penaiwolio,
Tolandomo kasintapa…
Isarongiaka batu buti,
Dolangona kalampamo mangadana,
Atunggua betoambari…
6. Lamarambi
Oh …. Lamarambi,
Oh …. Lamamboteha,
Mondae Arianggu,
Asaki Ndahi Mondae…
Oh …. Lamarambi,
Oh …. Lamamboteha,
Kimenggau Ino Olu,
I Yepo,
Tombende Posua…
Ino olu teposua,
Inggito,
Ino olu tepokondoro,
Mata…
Noleu sana penaonggu,
Noleu moko,
Ehe ehenggu…
7. Molulo
Leundo ato lako mbplulo,
Iyamo ona mbonua-nua,
Labira ipo ato mbolulo,
I keni i populo’a..
Leundo ato luwuakono,
Ana luale ana ndonia,
Leundo ato lako mbolulo,
I keni i polulo’a,
Polulo’a.. ipolulo’a…
Populo’a teposua’a,
Ipolulo’a samaturua,
Polulo’a pesabea’a,
Ipolulo’a peohai’a…
Mbo ese-ese lulo molulo,
Mbekai-kai lulo molulo,
Mbepali-pali lulomolulo,
Meronga-rongan lulo molulo.
Masih banyak lagu daerah Sulawesi Tenggara Lainnya yang mengangkat potensi daerahnya masing-masing seperti:
Notesolo Riringgu (Tolaki)
Otampo (Muna)
Kapusuli Kadea (Muna)
Lemo Nipi (Muna)
Koemo Moghae (Muna)
Wonua Bombana (Moronene
Kampo Tangkeno (Moronene)
Tina Orima (Moronene)
Ngkururio (Buton)
Kaki Dhisaku (Buton)
Botuki Pojanjita (Buton)
Campaga Kapalute (Buton)
Nana Maelu (Buton)
Kasamea (Buton)
Yinca Motobori (Buton)
Poraeku (Buton)
Kamboi Tepandona Matamu (Buton)
Konowiana Ahadi (Buton)
Kaliwu-liwu Kampou (Buton)
Hune (Buton)
Lalaala (Buton)
Kamba Yimasiaka (Buton).
Jangan lupa kalau berkunjung ke Sultra, nyanyikan lagunya bersama masyarakat lokal.
Penulis: Novrizal R Topa