TURGO.ID – Lagu romantis tak selalu berbahasa Indonesia atau Inggris. Juga tak semua dibawakan oleh artis kawakan nasional maupun luar negeri. Romantisme lagu cinta, seringkali pula terasa pada tembang berbahasa daerah.
Lagu berbahasa daerah tak jarang menggunakan bahasa kiasan dengan makna tersirat pada tiap liriknya. Tata bahasa yang digunakan pun memiliki kasta sendiri. Sebab dalam bahasa daerah, ada kata-kata atau kalimat yang pasaran digunakan sehari-hari, banyak pula bahasa yang hanya diucapkan pada momen atau kepada orang-orang dengan ketokohan tertentu.
Saat menggambarkan romantisme, kata yang dipakai dalam lirik lagu berbahasa daerah acapkali mengandung makna tersirat. Tidak semua kata dapat diartikan secara harfiah ataupun kata per kata. Sehingga harkatnya terasa begitu tinggi. Maknanya menjadi adiluhung saat dinyanyikan.
Seperti lagu berbahasa daerah asal Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara berjudul “Totono Lalo” yang bisa diartikan “Tambatan Hati”. Diciptakan oleh Ronal Mustamu, syair ditulis oleh Gazaluddin Kaana, dan dinyanyikan Yudi Hendrarahim alias Yudi La Pogo berduet dengan Angel Van Bollemeyer, dirilis pertama kali tahun 2001.
Karya seni berbahasa halus nan indah ini kembali dipopulerkan tahun 2023 oleh La Ode Umar Bonte bersama Siti Fatimah, istrinya. Lagu “Totono Lalo” dicover dengan paduan video klip berlatar di Capadocia Turki, Senegal, dan Sanghai China.
Umar Bonte yang akrab dengan sapaan UB ini merupakan Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Kata dia, pembuatan video klip Totono Lalo terinspirasi dari keindahana kata-kata dalam lirik lagunya. Karya seni lagu daerah menurut UB merupakan kekayaan harus dilestarikan dan dipopulerkan sampai ke manca negara.
Produksi ulang lagu Totono Lalo versi UB featuring Fatimah dibuat oleh The Bonte Entertainment, berkat saran dan masukkan dari berbagai pihak. Dalam video klip itu, disertakan pula terjemahan Bahasa Indonesia dan versi Bahasa Inggris dengan alih bahasa Dr. Wa Ode Sifatu dan Surutoh Tullah.
Pelatih sekaligus backing vocal dibantu oleh Rion La Ode, pria bersuara rock asal Sulawesi Tenggara yang pernah mencoba peruntungan di ajang Indonesian Idol.
Duet Umar Bonte dan Siti Fatimah dalam video klip Totono Lalo benar benar menggambarkan isi lagu tersebut. Dua insan yang saling berkasih, berasal dari dua muasal yang berbeda, dipersatukan oleh tautan hati yang saling merindu. Kedua insan dalam lirik Totono Lalu, dilakonkan UB dan Fatimah sebagai pasangan kekasih yang satu visi dalam hubungannya. “Kasandarano Ntaidi Dapo Patudhu.”
Berikut link video Youtubenya: