Tanaman anggrek di Green House Suraloka Zoo, Kaliurang, Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Tips Merawat Anggrek dari Pengelola Suraloka Kawasan Bukit Turgo Yogyakarta

Diposting pada

TURGO ID Punya tanaman anggrek di rumah? Tentu bahagia sekali melihatnya berbunga segar nan merekah. Apalagi kalau jenisnya langka, atau hasil perkawinan antar jenis.

Sebenarnya, anggrek lokal maupun impor sama-sama cantiknya. Masing-masing punya keunikan dan karakteristik berbeda. Para pecinta bunga pasti sudah sangat paham dengan tanaman bernama latin Orchidaceae ini. Jenisnya paling banyak. Tumbuh menyebar juga di daerah tropis.

Namun, tumbuhan bunga satu ini cenderung manja dan butuh perhatian. Walaupun tidak terlalu ribet dalam perawatannya. Menurut Pak Endro, pengelola Green House Suraloka Zoo di Kaliurang Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, cukup ketahui saja kunci utama dalam perawatan anggrek. Tanaman Anda pun akan mekar indah menyenangkan hati.

Tanaman anggrek di Green House Suraloka Zoo, Kaliurang, Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

“Anggrek itu, ibarat kita rawat hewan peliharaan. Harus ada chemistry antara tuan dan peliharaannya. Pake perasaan dan naluri,” katanya.

Ada empat tips yang menjadi kunci utama dalam membudidaya dan merawat anggrek di rumah, sambung Pak Endro.

1. Sinar Matahari
Tanaman anggrek butuh sinar matahari yang cukup. Tidak terus-terusan terkena sinar langsung sepanjang hari, tidak pula teduh. Minimal 60 persen terkena sinar matahari. Jika disimpan dalam rumah atau area tidak terkena sinar matahari langsung, dalam seminggu paling tidak dua kali dikeluarkan ke bawah terik. Tujuannya, anggrek mendapat asupan energi matahari untuk proses fotosintesis. Bila dibudidayakan, sebaiknya gunakan atap berjaring agar sinar matahari tak terlalu terik mengenai tanaman anggrek Anda.

Green House Suraloka Zoo, Kaliurang, Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

2. Angin
“Anggrek paling suka angin,” ucap Endro saat berbincang dengan Turgo.id, Senin 31 Oktober 2022 di Taman Anggrek Suraloka Zoo DIY.

Kata dia, sirkulasi udara yang baik sangat membantu tanaman hias yang satu ini. Udara yang bergerak membantu menguapkan air yang tergenang, yang bisa menjadi tempat berkembang biak jamur dan bakteri yang terperangkap saat menyiram anggrek. Angin sangat berguna untuk memicu pertumbuhan bunganya.

Itulah alasan di Kebun Anggrek Green House Suraloka Zoo ditempatkan kipas yang besar-besar. Agar Anggrek mendapatkan sirkulasi angin yang memadai.

Hewan di Green House Suraloka Zoo, Kaliurang, Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

3. Media Tanam
Anggrek paling cocok ditanam di media seperti sabut kelapa (cocofiber, cocopeat) dan arang. Dengan media tanam tersebut, tidak perlu terlalu sering menyiram, karena media tanam ini cukup mampu menyerap dan menyimpan kandungan air. Namun untuk sabut kelapa, harus direndam terlebih dahulu sebelum dipakai.

4. Pupuk dan anti hama
Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah pemupukan dan penyemprotan anti hama. Meski bukan hal utama, karena sinar matahari dan angin menjadi faktor penting, kata Endro, tetapi pupuk dan anti hama tetap diperlukan. Sebab tanaman juga butuh asupan nutrisi tambahan dan harus terhindar dari serangan hama yang ganas.

Perawatan terhadap anggrek tidak butuh biaya besar. Paling penting perhatian si empunya, effort yang besar terhadap perkembangan tanaman hias nan indah ini sangat dibutuhkan agar bermekaran indah di taman bunga Anda.

hewan di Green House Suraloka Zoo, Kaliurang, Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Suraloka Zoo adalah wahana wisata edukasi bagi keluarga yang terletak di kawasan Kaliuran Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari sini, hanya berjarak beberapa kilometer dari Bukit Tlogo Putri dan Bukit Turgo. Sangat representatif untuk liburan akhir pekan bersama anak dan keluarga tercinta.

Di Suraloka Zoo, pengunjung dapat menikmati berbagai wahana edukasi, mengenal hewan dari peliharaan hingga hewan langka, aneka tumbuhan, serta bermain aneka permainan outbond untuk anak-anak maupun orang dewasa.

Tarif masuknya, hanya Rp 30 ribu per orang dan gratis bagi bayi dibawah usia 1 tahun. Sedangkan untuk melihat tanaman dan hewan di Green House termasuk di dalamnya Bunga Anggrek, gratis bahkan untuk berfoto ria di sana.

(Traveller: Gugus Suryaman)