Cerita: Didul Interisti
TURGO.ID – Sinonggi merupakan salah satu makanan khas yang ada di Sulawesi Tenggara. Di masa lalu sinonggi dikonsumsi masyarakat yang mendiami daratan Sulawesi Tenggara, khususnya suku Tolaki. Bisa jadi karena pohon sagu yang berlimpah sebagai bahan utama pembuatannya terdapat di wilayah daratan seperti Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, dan Kolaka Timur.
Seiring berjalannya waktu, kini makanan tersebut banyak dijajakan di warung dan restoran yang ada di daratan Sultra termasuk Kota Kendari. Sajiannya pun kini disandingkan dengan berbagai kuah berbeda. Namun, tetap dengan khas aroma sagu.
Sekilas melihat sinonggi dengan tekstur kenyal saat disajikan tampak seperti gumpalan lem kanji. Namun, itu merupakan bentuk akhir dari pengolahan sari pati (tepung) sagu menjadi sinonggi. Gumpalan itulah yang siap disantap dengan berbagai pilihan kuah.
Membuat sinonggi tampak mudah karena hanya disiram air panas dan diaduk lalu jadi. Akan tetapi pembuatannya tak segampang itu. Mengolah tepung sagu menjadi sinonggi juga memerlukan keahlian. Jika tidak, tepung sagu menjadi terlalu encer, terlalu padat, ataupun tepung tak semuanya jadi dalam satu gumpalan.
Untuk mendapatkan sinonggi yang sempurna, tepung sagu diletakkan dalam wadah yang cukup besar. Tempat ini disesuaikan dengan volume tepung sagu ketika menjadi sinonggi.
Agar tak terlalu melengket dengan wadah saat diaduk, tepung sagu diberi minyak goreng dengan takaran umumnya satu sendok makan.
Tepung sagu kemudian disiram perlahan dengan air panas yang baru dimasak lalu diaduk segera. Air panas yang dituangkan harus diperkirakan agar tak sinonggi tak menjadi encer saat kelebihan air ataupun menjadi padat karena kekurangan air.
Tepung sagu yang sudah disirami air panas diaduk hingga bercampur dan menggumpal sampai tak ada lagi gumpalan-gumpalan kecil tepung sagu. Ketika proses ini telah dilewati maka sinonggi siap disajikan.
Penyajian sinonggi saat ini di berbagai warung makan dan restoran dengan berbagai variasi kuah. Mulai dari kuah ikan, ayam, maupun kuah daging. Tergantung selera penikmat memilih.
Saat hendak disantap, sebelum memasukkan sinonggi terlebih dahulu tuangkan kuah ke piring. Tambah dengan perasan jeruk dalam kuah. Bagi yang menyukai rasa pedas, bisa menambahkan cabai ke dalam kuah.
Lalu mulai ambil sinonggi dari wadah utama dengan cara menggulungnya dengan dua batang sumpit. Kemudian letakkan di atas kuah yang telah disiapkan sebelumnya. Sinonggi siap disantap dengan dipotong-potong kecil dalam piring kuah agar lebih mudah dimakan.
Menikmati sinonggi lebih terasa enak dalam kondisi masih hangat, begitu pun kuahnya. Sebab jika sudah dingin rasanya agak berbeda dan sinonggi terkadang cenderung keras.