Kuliner gogos yang sudah matang. Foto: TURGO ID

Gogos, Kuliner Khas yang Banyak Dijumpai di Sultra

Diposting pada

TURGO ID Kuliner gogos sepintas mirip nasi bakar atau lontong bakar maupun lemper. Terbungkus daun pisang. Kedua ujungnya biasa ditusukkan lidi atau bambu. Tujuannya supaya isi kudapan tersebut tak keluar.

Kuliner beras ketan yang dimatangkan dengan cara dibakar ini bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra). Dijajakan saat pagi hari. Dijual Rp 5 ribu per dua bungkus atau Rp 10 ribu per tiga bungkus.

Kuliner yang disebut berasal dari Sulawesi Selatan ini menggunakan ketan putih. Ada pula memanfaatkan ketan hitam. Namun ada juga memakai ketan merah.

Gogos biasanya dibuat tanpa isian. Namun sering juga menggunakan isian abon, daging atau ikan yang disuwir.

Awalnya beras ketan dicuci dan direndam selama semalam. Namun adapula yang merendamnya hanya minimal 2 jam. Setelahnya dicuci bersih dan ditiriskan.

Beras ketan lalu dikukus hingga setengah matang. Agar teksturnya lembut merata, ketan yang dimasak diaduk-aduk.

Ketan lalu dimasak kembali hingga setengah matang dengan campuran santan yang sudah berisi daun salam, serai, dan garam.

Setelahnya ketan dibungkus daun pisang dengan isian atau pun tidak. Tergantung selera.

Bungkusan ketan ditambah hingga ketan tertutup seluruhnya dan kedua ujung pembungkus pisang ditusuk dengan lidi atau bambu kecil sebagai pengancing.

Setelahnya gogos dipanggang hingga dianggap matang. Umumnya kematangan ditandai pembungkus terluar mulai kecoklatan dan sedikit hangus. Ketika dingin gogos siap disantap.