TURGO.ID – Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat terobosan baru. Dispar meluncurkan aplikasi pemandu berwisata dengan nama khas Maimo, sesuai kearifan lokal di Sultra.
Inspirasinya, akses informasi kepariwisataan di daerah Sulawesi Tenggara selama ini belum sepenuhnya terintegrasi. Industri pariwisata yang ada pun masih berjalan masing-masing. Belum ada koneksi antar stakeholder yang dapat memudahkan wisatawan maupun tamu dari luar Sultra untuk menjelajahi Bumi Anoa dengan detail.
Merespon keresahan tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Sultra meluncurkan aplikasi promosi pariwisata yang bernama Maimo. Telah tersedia di Playstore untuk smartphone berbasis android, bisa juga akses melalui website maimo-pariwisata.sultraprov.go.id. Untuk handphone berbasis Apple masih dalam pengembangan. Launching Maimo berlangsung di Kampung Bakau Kendari, 29 November 2023 lalu, oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sultra, H. Belli Tombili, bersama sejumlah pelaku industri pariwisata di Sultra.
Kata Belli, aplikasi ini merupakan muara dari semua kegiatan yang selama ini bergulir oleh stakeholders pariwisata. Pendataan, pengembangan destinasi, pembinaan pelaku pariwisata, hingga berbagai bentuk promosi yang dikemas baik melalui paket maupun atraksi atau event, disatukan dalam aplikasi. Ini menjadi panduan setiap orang yang berkunjung ke Sulawesi Tenggara, tak hanya berwisata, untuk perjalanan bisnis pun dapat berguna.
Maimo lengkap dengan menu direktori destinasi wisata, daftar desa wisata, agen perjalanan, kalender event, hotel dan penginapan, restoran dan cafe, toko souvenir, hingga rental kendaraan. Tiap fitur dilengkapi dengan detail penjelasan masing-masing item, nomor kontak, harga atau paket, pilihan produk, sampai titik lokasi peta yang terhubung ke Google Map. Bahkan ada rating dan komentar dari pengunjung Maimo terhadap masing-masing destinasi atau penyedia fasilitas.
Di Maimo juga ada galeri foto dan artikel yang berkaitan dengan kepariwisataan. Sehingga pengunjung aplikasi bisa memantau informasi terbaru tentang pariwisata Sultra, atau mencari referensi terkait destinasi yang akan dikunjungi.
Aplikasi juga menyediakan prakiraan cuaca real time agar wisatawan dapat mengetahui kondisi lingkungannya sebelum keluar rumah.
“Aplikasi ini ibarat bayi yang baru lahir, kita lahirkan bersama. Maka kami berharap mari kita jaga bersama-sama agar bertumbuh besar menjadi panduan berwisata di Sultra yang utama,” ucap Belli berpesan pada pelaku industri pariwisata yang hadir dalam sosialisasi.
Ke depan, kata Belli, Maimo akan dikembangkan lebih komplit sehingga pihak pengunjung dapat memesan paket wisata maupun fasilitas amenity melalui aplikasi ini. Promosi akan disebarkan sampai ke manapun ada event pameran di luar Sultra.
Para pelaku industri pariwisata sangat menyambut baik kehadiran Maimo. Sebab aplikasi ini akan sangat membantu promosi terintegrasi bagi para pebisnis pariwisata. Ketua Asosiasi Agen Wisata (Asita) Sultra, Rahman Rahim misalnya, dia bilang kehadiran platform online akan sangat membantu dua pihak, yakni industri maupun wisatawan. Bagi industri membantu promosi usahanya untuk diakses lebih mudah dan lengkap. Sedangkan wisatawan akan lebih mudah menemukan kebutuhannya sesuai lokasi keberadaan dan dapat memilih sendiri.
“Usul kalau bisa tambahkan menu tempat hiburan, karena ini sangat dibutuhkan juga para tamu kita,” kata pemilik agency, toko oleh-oleh, dan rumah makan ini.
Zul Fiqhi dari asosiasi rental mobil (ARM) Sultra sangat berterimakasih pihak rental kendaraan diakomodir dalam promosi kepariwisataan. Sebab mereka selama ini hanya mencari konsumen melalui promosi masing-masing, tidak terlibat dalam event pariwisata. Sehingga pihaknya berharap aplikasi Maimo akan sangat membantu pihak rental, yang juga berkontribusi pada pariwisata Sultra.
Sementara para pemandu wisata berharap ikut terintegrasi dalam aplikasi Maimo, sehingga jasa mereka juga dapat terkoneksi dengan industri pariwisata lainnya.
Maimo sendiri berasal dari bahasa daerah di Sultra yang berarti ajakan “Ayo, Mari, Datanglah”, yang dimaknai sama oleh hampir semua etnis asli yang mendiami Sulawesi Tenggara. Maimo bermakna ajakan untuk berkunjung ke daerah berjuluk Bumi Anoa. Penamaan ini juga adalah bentuk apresiasi dan dukungan terhadap Wakatobi, yang merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Penulis: Eky Syaputra
Editor: Gugus Suryaman