TURGO.ID, Kendari – Dewan Kerja Gerakan Pramuka se-Sulawesi Tenggara menggelar Musppanitra ke-XI, di Aula Kwartir Daerah (Kwarda) Sultra, Rabu-Kamis (17-18 Juli 2024). Agenda lima tahunan ini untuk memilih ketua Dewan Kerja Daerah (DKD) sekaligus merumuskan program untuk periode 2024-2029 mendatang.
Asisten I Setda Sultra, Suharno membuka acara mewakili Sekretaris Daerah Asrun Lio. Ia berpesan agar Pramuka memberi kontribusi kongkrit bagi pembangunan daerah. Sebab pemerintah provinsi telah menganggarkan dana hibah yang cukup untuk kegiatan gerakan Pramuka.
“Kami sebagai pemerintah daerah menggelontorkan dana hibah untuk Pramuka ini tidak main-main. Karena itu kami harap Pramuka merumuskan program kegiatan yang berkontribusi yang besar untuk masyarakat Sulawesi Tenggara,” ucap Suharno saat memberi sambutan.
“Misalnya yang berhubungan dengan stunting, inflasi, dan sebagainya. Pramuka menyumbangkan pikiran, amal baktinya untuk Sulawesi Tenggara,” imbuh Suharno.
Dia menyinggung adanya pengurus Kwarda yang berkarir di pemerintahan. Ia menyentil pelibatan Pramuka untuk berkontribusi dan memberi nilai tambah pada pembangunan daerah.
Suharno mengakui, generasi jebolan Pramuka memilik potensi besar sebagai pemimpin masa depan. Dia berharap adanya penerus kepemimpinan Sulawesi Tenggara dari Pramuka. Apalagi aspek pendidikan yang membina generasi Pramuka cukup komplit. Ada pendidikan karakter, nilai kebangsaan, serta keterampilan hidup.
“Sultra ini punya kekayaan melimpah. Semoga dengan pelibatan adik-adik Pramuka akan meningkatkan kemajuan daerah. Pramuka harus menambah wawasan terkait Sulawesi Tenggara, supaya kekayaan itu tidak hanya dinikmati orang luar, sementara orang Sultra tidak dapat apa-apa,” katanya.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Sultra, yang diwakili Ketua Harian, Jainudin Ladansa, menjelaskan, Dewan Kerja Daerah Sultra bertugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan Pramuka penegak pandega.
DK, kata Kak Jai (sapaan akrabnya), merupakan peserta didik Pramuka berusia 16-25 tahun, atau setingkat pelajar SMA dan Mahasiswa. DKD merupakan badan integral dari Kwarda Sultra. Musppanitra ini merumuskan program Pramuka selama 5 tahun, meliputi agenda nasional dan daerah.
Dia juga punya harapan yang sama dengan Pemprov. Program yang menjadi agenda dewan kerja ke depan, menyesuaikan selera dan kebutuhan zaman saat ini, selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pramuka.
“Generasi millenial dan gen z ini berbeda dengan kita yang sudah di atas 25 tahun ini. Zamannya sudah tidak seperti dulu lagi, masanya beda,” ucap Kak Jai.
DK sebagai pelopor pembinaan generasi muda, juga harus menghargai perbedaan pendapat sebagai keberagaman bukan permusuhan. Mengutamakan prinsip “Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana”.
“Jangan ada pemilihan ketua sok pakai uang, kalau ketahuan, kami akan bawa ke dewan kehormatan supaya pecat. Jangan sok menjadi politisi di gerakan Pramuka. Etika dan nilai pramuka harus dipegang teguh, karena politik uang akan menghancurkan kalian sendiri,” tegas Kak Jai.
Musppanitra atau Musyawarah Penegak Pandega Pramuka Putri Putra, kata Ketua Sangga Kerja, Karno, merupakan forum tertinggi pramuka penegak dan pandega merumuskan langkah kerja 5 tahun ke depan.
“Peserta berasal dari 17 dewan kerja cabang, dengan masing-masing 2 orang utusan. Terkonfirmasi semua hadir. Hadir juga Kak Amalah Bendahara DKN,” terang Ketua Sangga Kerja atau panitia, Karno, saat menyampaikan laporan.
Dia juga menambahkan, kegiatan ini dibiayai melalui anggaran Kwarda Sultra tahun 2024.
Gugus Suryaman