TURGO ID – Pelaku ekonomi kreatif khususnya UMKM didorong untuk terus berinovasi, adaptasi, dan berkolaborasi menghasilkan produk dan pemasaran yang berdampak terhadap kebangkitan ekonomi dan lapangan kerja.
Untuk itu, para pelaku UMKM diarahkan untuk masuk ke digitalisasi. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan memperluas peluang usaha.
“Digitalisasi dapat meningkatkan daya saing dan memperluas peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan pasar sehingga dapat meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Tangerang, Sabtu (15/10/2022) seperti dilansir dari laman kemenparekraf.
Ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Saat ini, ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dengan nilai kontribusi sebesar 7,8 persen.
Jumlah tersebut ditopang tiga subsektor utama, yakni kuliner, fesyen, dan kriya. Ini juga menempatkan Indonesia di peringkat tiga besar dunia dalam kontribusi terhadap PDB nasional di bawah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-Pop.
Saat ini sebanyak 88,8 persen konsumen Indonesia menyatakan lebih dominan menggunakan dan mengonsumsi produk dengan brand atau jenama dalam negeri.
Adapun nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2021 telah mencapai 23,9 miliar dolar AS. Sebelumnya pada 2020, ekonomi kreatif Indonesia baru berada pada angka 18,8 miliar dolar AS. Pemerintah menargetkan nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2022 dapat mencapai angka 25,14 miliar dolar AS.
Menparekraf Sandiaga mengapresiasi kegiatan pelatihan yang memberikan pendamping pelatihan digitalisasi dengan strategi komunikasi konsumen dan pembuatan konten ini sehingga para pelaku ekonomi kreatif dapat senantiasa memperkuat ekosistem mereka di tengah pesatnya perkembangan era digital.
“Jika selalu mengikuti pelatihan digitalisasi, maka UMKM akan mampu menjawab tantangan dan halangan yang ada. Harapan kami juga agar pelaku UMKM dapat tergabung dalam program Gernas BBI,” kata Menparekraf Sandiaga.
Kemenparekraf dikatakan Sandiaga akan all out melakukan pendampingan dan pelatihan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Di antaranya para pelaku parekraf khususnya UMKM dapat memanfaatkan program fasilitasi hak kekayaan intelektual (HKI) Kemenparekraf.
“Hal sejalan dengan arahan Presiden agar mendorong UMKM untuk mengembangkan skala usahanya dan memberikan peluang akses pembiayaan seluas-luasnya,” kata Menparekraf Sandiaga.