TURGO.ID, KENDARI – Balai Karantina Sultra ikut meningkatkan ekonomi masyarakat, dengan memfasilitasi perdagangan ekspor komoditas unggulan Sultra. Peranannya dalam menjaga mutu kualitas komoditas untuk memenuhi persyaratan perkarantinaan. Sehingga komoditas pertanian dan perikanan asal Indonesia (Sultra) dapat diterima di negara tujuan.
“Kami memastikan bahwa hewan, ikan, dan tumbuhan yang masuk maupun keluar wilayah Sultra tidak membawa penyakit yang dapat mengancam sumber daya, ekonomi, dan masyarakat,” ujar A. Azhar Kepala Karantina Sultra.
Pada tahun 2024, Karantina Sultra telah memfasilitasi perdagangan ekspor beberapa komoditas. Sebanyak 1.641 sertifikasi komoditas pertanian dan perikanan ekspor Sultra baik hewan, ikan maupun tumbuhan.
Negara tujuan ekspor komoditas pertanian dan perikanan Sultra antara lain Malaysia, Jepang, Singapura, Central African Republic, Vietnam, China, Korea Selatan, Belanda, Australia, Inggris, Belgia, Amerika, Philipina, dan Thailand
Berdasarkan data Best Trust, lalulintas domestik keluar komoditas hewan tersertifikasi sebanyak 13.371. Dominan pada daging sapi, telur ayam dan sarang burung walet. Pada komoditas perikanan tersertifikasi sebanyak 11. 457 yang mayoritas jenis layang, tuna dan ikan hias. Sementara komoditas tumbuhan tersertifikasi sebanyak 6.004, mayoritas pada sektor perkebunan yakni kopra, lada biji, inti sawit, dan minyak sawit.
A. Azhar menyampaikan, pihaknya mensertifikasi setiap media pembawa yang dilalulintaskan di wilayah Sultra, untuk memastikan setiap media pembawa aman dan sehat dapat dikonsumsi masyarakat bebas dari (HPHK), HPIK dan (OPTK). Agar sumber daya alam hayati Sultra terus terjaga, kebutuhan pangan Sultra aman, terkendali dan meningkat ekonomi masyarakat.
Karantina Sultra terus berupaya menjaga wilayah ini tetap terlindungi dari ancaman penyakit dan kerusakan ekosistem. Sekaligus mendukung peningkatan ekonomi melalui ekspor komoditas yang aman dan berkualitas memenuhi persyaratan ekspor.