Kawasan RTH Bungkutoko dengan latar jembatan kuning ikonik yang ditata ulang melalui program Kotaku. (Foto: Turgo.id)

Buah Karya Pemkot Kendari di Abeli, DPRD: Masyarakat Wajib Jaga

Diposting pada

TURGO.ID – Pemerintah Kota Kendari mengarahkan pembangunan di wilayah timur sebagai arah baru pengembangan ekonomi. Khususnya di wilayah Kecamatan Abeli dan Nambo, yang merupakan daerah bersaudara yang belum lama dimekarkan jadi dua.

Di Abeli, Pemkot Kendari membangun dua ruang terbuka hijau yang cukup besar dan kini menjadi kebanggaan warga Kota Kendari. Keduanya adalah RTH Papalimba Puday dan RTH Lapulu, yang lokasinya bersampingan.

Kedua destinasi wisata kota itu pembangunannya menggunakan APBN, pengelolaannya oleh pemerintah kota saat ini. DPRD Kota Kendari mengingatkan masyarakat untuk ikut menjaga dan memelihara agar tetap memberi nilai tambah bagi warga setempat.

Anggota DPRD Kota Kendari dari daerah pemilihan Poasia, Abeli, Nambo. (Foto: dok)

“Pemerintah sudah membangun fasilitas publik di sana. Kita minta warga menjaga itu,” kata La Yuli kepada Turgo.id.

Di Kecamatan Abeli, setiap tahun mengalami perubahan jumlah penduduk. Tahun 2018 menurut data Badan Pusat Statistik Kota Kendari, warganya sebanyak 18.041 jiwa dengan rincian sebanyak 9.240 jiwa penduduk laki-laki dan 8.801 jiwa penduduk perempuan. Apabila dilihat dari banyaknya rumah tangga ada sebanyak 3.533.

Pada tahun 2018 dan 3 tahun sebelumnya, Kecamatan Abeli hanya memiliki lahan bukan sawah seluas 1.339 hektar. Penggunaannya untuk tegal/kebun seluas 901 hektar (64,82 persen dari total luas lahan), kemudian untuk ladang/huma seluas 430 hektar, dan lahan yang sementara tidak terpakai seluas 8 hektar.

Salah satu spot di RTH Lapulu di Kecamatan Abeli. (Foto: dok/Turgo.id)

Sementara lahan bukan pertanian yang termanfaatkan untuk pemukiman, perkantoran dan jalan, seluas 51 hektar (3,67 persen dari total luas lahan Kecamatan Abeli). Untuk populasi hewan ternak, di Kecamatan Abeli terdapat 346 ekor populasi sapi potong, 106 ekor kambing, 12.923 ekor ayam buras, dan 1.063 ekor itik dan itik manila.

Keberadaan pasar cukup membuat kegiatan perekonomian menjadi hidup. Di Kecamatan Abeli, secara keseluruhan ada satu pasar umum yakni di Kelurahan Lapulu. Selain pasar di Kecamatan Abeli belum terdapat fasilitas perdagangan dan fasilitas ekonomi yang lain.

Area publik di RTH Lapulu di Kecamatan Abeli. (Foto: dok/Turgo.id)

Abeli kini memiliki dua jembatan penghubung besar, yakni Jembatan Teluk Kendari yang menghubungkan Kelurahan Lapulu ke Kota Lama di Kecamatan Kendari Barat, dan Jembatan Kuning yang menjadi akses ke Kelurahan Bungkutoko.(ADV)