TURGO.ID, Kendari – Malam sebelum Valentine, aku terlelap dengan lelapnya, tanpa mengetahui bahwa ada seseorang yang berusaha menghubungiku. Teleponmu berbunyi hampir lima kali, dan entah kenapa aku tidak juga terbangun meski suara ponsel itu cukup nyaring. Rasanya, tidurku begitu dalam, seperti aku sedang berada dalam dunia yang berbeda, jauh dari apa yang terjadi di luar sana.
Esoknya, saat aku terbangun dengan sedikit kebingungan, mataku menangkap layar ponsel yang penuh dengan notifikasi panggilan masuk darimu. Hatiku tiba-tiba merasa cemas. Aku langsung meneleponmu kembali, berharap itu tidak terlambat.
“Kamu kenapa nggak angkat teleponku?” suara hangatmu terdengar dari ujung sana, meski aku bisa mendengar sedikit nada kecewa.
“Aku… tidur. Maaf,” jawabku, sedikit malu karena merasa sudah mengecewakanmu.
Kau pun terdiam sejenak, lalu tertawa kecil. “Aku berusaha menunggu kamu bangun, karena aku ingin mengungkapkan sesuatu. Aku ingin melakukannya di hari Valentine, tapi… entah kenapa, aku nggak sanggup lagi menunggu.”
Aku terdiam, penasaran dengan apa yang akan kau katakan. Dan akhirnya, dengan sedikit gemetar di suaramu, kau berkata, “Aku mencintaimu. Aku ingin kita berdua menjadi lebih dari sekadar teman. Aku ingin kita bersama.”
Aku terkejut, tapi hatiku langsung berbunga. Untuk pertama kalinya, aku merasa perasaan itu begitu nyata. Setelah beberapa saat kebingunganku, aku akhirnya berkata, “Aku juga mencintaimu.”
Dan malam itu, pada hari Valentine yang begitu spesial, kita resmi menjadi sepasang kekasih. Kau memberiku begitu banyak kebahagiaan—senyum, canda tawa, dan kasih sayang yang tulus. Hari-hari berlalu dengan cepat, dan aku merasa sangat bersyukur memiliki seseorang sepertimu di sampingku.
Tiga tahun berlalu sejak saat itu. Malam ini, tepat di hari Valentine, aku duduk seorang diri, mengenang semua yang telah kita lewati bersama. Kini, aku merasakan kekosongan yang dalam. Kita telah berubah, menjadi dua manusia yang terasa semakin asing satu sama lain. Semua kenangan itu, yang dulu begitu dekat, kini seperti bayangan yang semakin memudar.
Tapi, aku tahu itu bagian dari hidup. Terkadang, perasaan bisa tumbuh dan berkembang, tetapi juga bisa memudar seiring waktu. Meski kita tidak lagi bersama, aku tidak akan pernah melupakan betapa indahnya saat-saat itu—ketika dunia terasa begitu sempurna karena cinta kita.
Dan malam ini, di hari Valentine, aku hanya bisa tersenyum, mengenangmu dengan rasa syukur. Karena meskipun kita telah berjalan di jalan yang berbeda, kau tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupku
Penulis : Lela
Editor : Cy