TURGO.ID, Kendari – Dewan Kerja Daerah Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Sulawesi Tenggara menggelar Musppanitra ke-XI, pada 17-18 Juli 2024. Bertempat di aula Kwarda Sultra, Kota Kendari.
Musppanitra atau musyawarah penegak pandega putri putra Gepra, bertujuan memilih ketua DKD baru sekaligus merumuskan langkah strategis untuk lima tahun ke depan. Pada Musppanitra kali ini, ada dua pasang kandidat ketua dan wakil ketua DKD. Mereka adalah Akbar-Tenri dan Ema-Aswad.
Pasangan Ema Tiara Sari dan M. Aswad Dhyca Saputra terpilih secara aklamasi memimpin DKD Sultra, periode 2024-2029. Lawannya, Akbar-Tenri tidak memenuhi tata tertib persidangan. Sehingga 17 kwartir cabang plus satu suara dari DKD demisioner, memutuskan Ema Tiara Sari menggantikan kepemimpinan Ahmad Alifka Rahim, Ketua DKD sebelumnya.
Lantas siapakah Ema Tiara Sari? Turgo.id mewawancarai gadis berdarah Tolaki yang akrab dengan sapaan Ema ini di sela-sela Musda Kwarda Sultra, Sabtu 20 Juli 2024. Inilah sosok Ema dan visinya untuk kepengurusan lima tahun ke depan.
Ema Tiara Sari, lahir di Baini pada 21 Juli tahun 2000. Genap 24 tahun umurnya saat ini. Ia berasal dari Kwarcab Konawe dan saat ini aktif di Kwarda Sultra sejak kepengurusan DKD periode 2019-2024.
Putri pertama dari dua bersaudara pasangan Emiatin dan Jamaludin ini, ber-Pramuka sejak jenjang Siaga saat memulai pendidikan di SDN Sampara Kabupaten Konawe. Di Gugus Depan yang sama, Raflesia, ia juga menjalani pendidikan Pramuka penggalang. Kemudian mengikuti pendidikan Pramuka Penegak di SMPN 1 Sampara, pangkalan Gudep Sumoro Kapita Ibondoala.
Selama aktif di Pramuka, Ema sudah beberapa kali mengharumkan nama Sultra di kegiatan nasional. Ia merupakan pimpinan kontingen putri-putri Sultra saat Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) di Jambi tahun 2021. Mereka berhasil menampilkan tarian daerah Lulo di rujab Bupati Jambi ketika itu.
Ema juga peserta Raimuna Nasional tahun 2023 di Jakarta. Ketika itu, ia sekretaris protokol bidang protokol dan upacara. Dia ikut menyeleksi petugas-petugas upacara Rainas kala itu.
Tahun 2023, Ema mengikuti Musppanitra Nasional di Aceh. Lalu tahun 2024 mengikuti Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) di Jakarta. Di sinilah pengkaderan jiwa kepemimpinannya ditempa secara paripurna.
Sebelum aktif di DKD, Ema rupanya pernah menjadi pengurus Dewan Kerja Ranting Sampara Kwarcab Konawe tahun 2017.
Ema merupakan Sarjana Manajemen dari STIE 66 Kendari, alumni tahun 2022. Saat ini dia bekerja secara freelance.
Apa visi Ema untuk kepemimpinannya nanti? Dia bilang, akan melanjutkan hal baik dari pengurus sebelumnya. Meningkatkan kegiatan pelatihan bagi Pramuka penegak dan pandega. Sebab menurut dia, periode sebelumnya kurang kegiatan karena adanya Pandemi Covid-19.
“Kemudian melakukan Modernisasi penegak pandega menyesuaikan perkembangan zaman saat ini,” ucap Kak Ema.
Selain itu, ia juga akan mengkampanyekan dan menerapkan Safe From Home (SFH) untuk keselamatan diri, agar aman berkegiatan. Ini menjawab tantangan adanya isu banyak pelecehan pada peserta didik.
“Peran DKD sangat penting untuk menciptakan kader pemimpin. Karena di dewan kerja banyak potensi dan di sini tempat menempa kepemimpinan. Pramuka juga harus tangguh di semua situasi untuk masuk di dunia kerja,” tutup dara jelita berkulit putih ini.
Penulis: Gugus Suryaman