Layang-layang khas Pulau Muna yang disebut Kaghati Kolope. Foto: TURGO ID

3 Festival di Sulawesi Tenggara yang Masuk Kharisma Event Nusantara 2022

Diposting pada

TURGO ID Sulawesi Tenggara memiliki banyak event yang menarik setiap tahunnya. Dari banyak event tersebut, terdapat tiga festival yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 seperti dikutip dari laman Kemenparekraf.

KEN 2022 merupakan kumpulan event berskala internasional dari 34 provinsi di Indonesia yang bertujuan mempromosikan destinasi pariwisata, meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, memberdayakan potensi lokal, sekaligus memberikan dampak positif bagi kondisi ekonomi, sosial, dan budaya daerah tersebut.

Dengan adanya KEN 2022 diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sekaligus mendorong perekonomian masyarakat daerah tersebut.

Adapun tiga festival di Sulawesi Tenggara yang masuk KEN 2022, yakni:

1. Wakatobi Wonderful Festival and Expo

Wakatobi Wonderful Festival and Expo terpilih sebagai salah satu festival asal Sulawesi Tenggara yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2022. Festival satu ini bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata dan keragaman budaya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Wakatobi Wonderful Festival and Expo 2022 menampilkan atraksi budaya bahari dari pulau di sekitar Wakatobi, pameran produk ekonomi kreatif Wakatobi, festival kuliner, berbagai pagelaran seni dan budaya.

2. Festival Tangkeno

Festival Tangkeno merupakan festival budaya yang diadakan untuk mempromosikan potensi wisata di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Diwarnai dengan nilai budaya lokal, Festival Tangkeno merupakan acara tahunan yang menampilkan unsur budaya, kuliner, kerajinan khas Kabaena.

3. Festival Kaghati Kolope

Festival Kaghati Kolope merupakan kegiatan yang digelar di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Festival Kaghati Kolope merupakan festival layang-layang khas Sulawesi Tenggara. Kaghati dalam bahasa Muna berarti layang-layang. Sedangkan kolope merupakan ubi hutan yang banyak tumbuh di Pulau Muna.

Berbeda dengan layang-layang pada umumnya, layang-layang tradisional dari Pulau Muna ini terbuat dari daun kolope kering, kulit bambu, serat nanas, dan tali.

Konon, layang-layang Kaghati merupakan layang-layang tertua di dunia mengacu dari gambar purba yang ditemukan di kompleks gua di Pulau Muna.

Meskipun terbuat dari bahan-bahan alami, layang-layang Kaghati tahan air dan dapat terbang tinggi.

Itu dia tiga festival yang ada di Sulawesi Tenggara yang masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022. Tertarik dengan festival yang mana?