TURGO.ID, Kendari – Setiap daerah mempunyai cara dan strategi khusus untuk menjaga ketahanan pangan di wilayahnya. Terutama agar pasokan dan harga tetap stabil di masyarakat. Tak terkecuali di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Senin (25 Maret 2024), Pemprov Sultra menggelar rapat koordinasi satuan tugas ketahanan pangan, yang Forkopimda, para pejabat pemprov, BPS, Balai Karantina, Polda, Korem 143 Halu Oleo, serta dinas ketahanan pangan kabupaten dan kota.
Sekda Provinsi Sultra, H Asrun Lio membuka Rakor yang membahas langkah strategis Satgas ketapang dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan itu, di Hotel Plaza Inn Kendari. Menurut Ketua Panitia, Aristos, selaku Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Provinsi Sultra, Rakor ini bertujuan untuk melaksanakan pengawasan ketersediaan, distribusi dan stabilisasi harga pangan, serta peran Satgas Ketahanan Pangan dalam pengendalian inflasi daerah.
Beberapa komoditas terus mengalami kenaikan harga secara fluktuatif, khususnya hari-hari besar keagamaan nasional. Hal ini tentu saja akan menimbulkan kekawatiran di tengah masyarakat, terkhusus yang kurang mampu dan rentan rawan pangan. Sehingga memerlukan solusi yang tepat.
Sekda Sultra menyampaikan agar Pemda segera melakukan intervensi secepatnya, karena sudah dapat warning dari Mendagri. “Kemudian, rapat koordinasi pada hari ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan khususnya di Sultra,” ucap Asrun Lio.
Beberapa waktu terakhir ini, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain:
1. Fluktuasi harga di tingkat global
2. Kondisi cuaca yang ekstrim
3. Bencana alam
4. Keterbatasan infrastruktur
5. Keterbatasan akses terhadap informasi dan teknologi
Rakor Satgas Ketapang diharapkan menghasilkan beberapa hal penting. Karenanya ada beberapa hal yang perlu menjadi fokus utama dalam Rakor ini, antara lain:
1. Penguatan system informasi dan monitoring harga pangan
2. Rumusan langkah-langkah strategis untuk mengatasi kenaikan harga pangan
3. Penjaminan kualitas dan keamanan pangan
4. Peningkatan ketersediaan dan distribusi pangan
5. Penguatan koordinasi dan sinergitas antar instansi terkait
Sekda Sultra juga mengingatkan arahan Pj. Gubernur Andap Budhi Revianto, agar menjadikan rujukan atau atensi untuk ditindaklanjuti, yaitu: koordinasi intens Forkopimda dan pengelola saluran informasi. Kedua, buat Prognosa pangan. Ketiga, pantau komonitas penyumbang inflasi. Keempat, koordinasi dengan Bulog tentang ketersediaan beras, dan kelima, pastikan angkutan arus distribusi kebutuhan pangan berjalan lancar.
Poin penting lainnya yang ditekankan oleh Pj. Gubernur Sultra, yaitu:
1. Melakukan mitigasi terhadap cuaca dan iklim yang ada di Prov. Sultra
2. Musim puncak penghujan akan terjadi pada bulan April-Mei 2024 dan puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Juli-September 2024
3. Gunakan dana Biaya Tak Terduga (BTT), tidak usah ragu asal tepat sasaran dan ada dasar hukumnya
4. Lakukan percepatan musim tanam melalui penanaman yang dipercepat 14 hari, setelah panen harus menanam
5.Satgas Ketahanan Pangan dan TPID harus turun lapangan, identifikasi masalah-masalah apa yang menyebabkan terjadinya kelangkaan pasokan, segera mengambil langkah-langkah antisipasi terhadap komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi.
“Saya yakin dan percaya dengan kerjasama dan sinergi yang kuat antara semua pihak kita dapat mewujudkan stabilisasi pasokan dan harga pangan yang berkelanjutan. Sehingga masyarakat dapat menikmati pangan yang aman, bermutu dan dengan harga terjangkau,” ucap Sekda Sultra.
Rakor juga diisi dengan Talkshow dari dua narasumber, yaitu Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Dr. La Ode Muh. Rusdin Jaya, yang membahas Langkah Mitigasi Peningkatan Produksi Tanaman Pangan. Juga pimpinan Perum Bulog Kanwil Sultra, Ir. Hj. Siti Mardati Saing MM, dengan materi Pencapaian Kegiatan Operasional Perum Bulog Wilayah Sultra Tahun 2024. (Adv)
Editor: Gugus Suryaman