Tempat Ngopi dan Diskusi di Kendari dengan Suasana Alam

Diposting pada

TURGO ID Menyeruput kopi yang mengepulkan asap dari permukaan gelas selalu punya sensasi tersendiri. Apalagi jika didukung dengan suasana alam terbuka. Dingin malam yang menusuk kulit teralihkan begitu kopi menyentuh bibir.

Dari kejauhan konstelasi lampu-lampu di bibir Teluk Kendari seperti membentuk garis-garis api. Ada pula lampu tampak bercahaya sendiri-sendiri bak bintang di antara pekat langit malam.

Tak ketinggalan aneka bentuk rumah samar-samar berderet di kejauhan dengan beberapa ditampakkan kilau lampu. Pegunungan yang menghitam dan seolah meluncur ke Teluk Kendari seperti melengkapi kesemua lanskap tersebut.

Rumah Pucuk Kendari. Foto: Instagram Rumah Pucuk Kendari

Deskripsi panorama tersebut dapat dinikmati dari Rumah Pucuk. Tempatnya di seputaran Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Aksesnya bisa melalui Jalan Orinunggu, Lorong Mahkota Sultra. Di google maps titik lokasinya juga sudah tersedia dengan jelas.

Tempat berbentu kafe yang berada di atas bukit ini bisa dibilang 90 persen bernuansa alam terbuka. Tempatnya yang tertutup penuh hanya kasir dan ruangan menyiapkan pesanan pengunjung. Ada pula ruang berukuran 4×4 meter yang kadang dipakai untuk pentas musik.

Untuk pengunjung yang tak ingin terlalu berada di tempat terbuka, bisa memilih empat gazebo yang masing-masing berukuran sekira 1,5 x 1,5 meter.
Selebihnya memanfaatkan ruang terbuka beratap pepohonan dan beralas tanah dengan bangku dan meja seadanya.

Kafe ini seperti tak terlalu menyoal terkait desain bentuk. Dari sisi kuliner yang disajikan juga tak berbeda dengan  tongkrongan lainnya. Kopi, teh, aneka jus, dan bermacam kudapan terlampir di daftar menu dengan harga ramah kantong. Tempatnya yang berada di atas bukit merupakan nilai plus kafe ini.

Rumah Pucuk Kendari. Foto: Instagram Rumah Pucuk Kendari

Tempatnya masih jauh dari riuh kendaraan yang mondar-mandir di jalan utama. Rumah warga sekitar juga masih dapat dihitung jari. Dua faktor itu membuat tempat ini menyajikan suasana yang tenang. Hanya suara pentas musik pada malam tertentu yang memecah suasana itu.

Mengunjungi tempat ini hanya sedikit terganggu jalan masuk yang belum diaspal. Malam hari merupakan waktu yang cocok untuk menikmati deskripsi yang TURGO ID sampaikan di awal tulisan ini. Pada malam liburan tempat ini ramai pengunjung. Hanya setiap malam Jumat tempat ini tak dibuka.