Ilustrasi. Peziarah kubur jelang memasuki bulan Ramadhan.

Ragam Tradisi Menyambut Ramadhan di Pulau Sumatera

Diposting pada

TURGO ID Ramadhan tahun 1443 Hijriah yang bertepatan dengan 2023 Masehi tepat jatuh pada 23 Maret. Umat Islam menyambut kedatangan bulan ini dengan berbagai cara, termasuk di Pulau Sumatera, Indonesia.

TURGO.ID merangkum sejumlah tradisi menyambut bulan Ramadhan dari berbagai daerah daerah di Pulau Sumatera, Indonesia.

1. Tradisi Meugang dari Aceh

Bagi masyarakat Aceh, menyambut bulan Ramadhan dengan menyembelih hewan, baik itu kambing, sapi, ataupun kerbau.

Tradisi menyambut bulan puasa ini telah ada sejak ratusan tahun dan oleh masyarakat setempat disebut meugang.

2. Tradisi Malamang dari Sumatera Barat

Tradisi malamang yakni mengumpulkan seluruh bahan makanan berupa beras ketan, santan, aneka bumbu, dan daun pisang yang kemudian dimasak untuk membuat lemang.

3. Tradisi Marpangir dari Sumatera Utara

Tradisi marpangir yang dilakukan sebagian masyarakat Sumatera Utara dalam bentuk bentuk membersihkan diri dengan ramuan bunga-bunga dan jeruk purut.

4. Tradisi Pacu Jalur dari Riau

Tradisi pacu jalur yang dilakukan menyambut bukan Ramadhan berupa perlombaan mendayung perahu panjang dari barang pohon yang dilakukan orang dewasa.

5. Tradisi Bebantai dari Jambi

Bebantai merupakan tradisi dalam menyambut Ramadhan di Jambi dengan melakukan pemotongan hewan kerbau atau sapi.

6. Tradisi Ziarah Kubro dari Sumatra Selatan

Tradisi ziarah kubro merupakan kegiatan mendatangi (ziarah) secara besar-besaran ke sejumlah makam para tokoh agama Islam di Palembang. Ziarah ini dilakukan para lelaki dengan mengenakan pakaian putih.

7. Tradisi Belangiran dari Lampung

Belangiran di Lampung merupakan tradisi menyambut Ramadhan dengan mandi suci. Tradisi ini dilakukan secara massal dengan mandi air langir, bunga tujuh rupa, setanggi atau kemenyan, dan daun pandan.

Itulah tujuh tradisi menyambut bulan Ramadhan bagi masyarakat di Pulau Sumatera.