Panen hasil tanam serentak siswa dan guru se-Sultra yang digagas Pemprov Sultra. (Foto: dok)

2,7 Juta Bibit Holtikultura Hasil Tanam Serentak Se-Sultra Kini Mulai Panen, Pj Gubernur: Bukti Keseriusan

Diposting pada

TURGO.ID – Guru dan siswa se-Sultra menanam sebanyak 2,7 juta bibit holtikultura secara serentak pada 25 November tahun 2023 lalu. Kini, hasil aksi bertepatan peringatan Hari Guru Nasional itu telah mulai panen. Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, mengatakan ini bukti keseriusan aksi bukan sekadar seremoni.

“Alhamdulillah, saya mendapat laporan Kadis Diknas bahwa penanaman sayur mayur secara serentak saat peringatan Hari Guru Nasional telah menunjukkan hasil. Hal ini membuktikan keseriusan kami, bukan hanya seremonial acara semata,” ujar Pj Gubernur, akhir Januari 2024.

Panen hasil tanam serentak siswa dan guru se-Sultra yang digagas Pemprov Sultra. (Foto: dok)

Saat itu, seremoni penanaman bibit holtikultura berupa sayur mayur langsung oleh Pj Gubernur bersama Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Sultra Yusmin, dan Pj Bupati Konawe Harmin Ramba, bertempat di SMKN PP 5 Konawe. Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Penganugerahan piagam penghargaan kepada Pj Gubernur Sultra atas rekor “Penggagas Penanaman Bibit Sayur Serentak oleh Peserta Terbanyak”.

Total ada 2.738.485 bibit, berupa sayur mayur. Penanaman oleh 117.175 guru dan siswa SMA/SMK/SLB di 17 kabupaten/kota se-Sultra. Ada 1.004.269 bibit cabai, 902.788 bibit tomat, 370.000 bibit bawang, dan 461.428 bibit lainnya seperti jagung dan terong yang tertanam pada 1.089.027 wadah polybag.

Penanaman ini serentak pada 418 SMA/SMK/SLB di Sultra, dengan melibatkan 13.562 guru dan 117.175 siswa. Total luas lahan sekolah yang terpakai mencapai 719.645 meter persegi.

Saat ini pihak SMKN PP 5 Konawe tercatat sudah empat kali memanen buah tomat hingga bulan Februari 2024. Pihak sekolah mengatakan, hasil panen berkisar 50 hingga 60 kilogram per sekali panen. Memanfaatkan lahan pertanian seluas empat hektar khususnya buah tomat.

Pihak sekolah menargetkan panen tomat hingga bulan April 2024 mencapai 1,5 sampai 2 ton. Angka ini berdasar penghitungan jumlah hasil panen setiap 2 sampai 3 hari sekali, sejak bulan Februari 2024. Rencananya, akhir Februari pihak sekolah juga akan memanen tanaman cabai. Hasil panen tersebut diharapkan dapat menunjang kebutuhan pangan warga dan hasil penjualannya untuk kebutuhan siswa sekolah.

“Ada yang menarik dari penanaman bibit holtikultura berupa sayur mayur ini, pada bulan November lalu Sultra dalam kondisi kemarau berkepanjangan. Hampir empat bulan tidak guyur hujan. Tapi atas seijin Allah SWT dan doa-doa tulus seluruh pihak, Alhamdulillah kita dapat menuai hasil positifnya,” ungkap Kadis Pendidikan Yusmin.

Sementara itu, Pj Gubernur mengapresiasi aksi Dinas Pendidikan Provinsi Sultra serta ribuan guru dan siswa di Sultra. Kata dia, kegiatan menanam serentak ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemprov dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Sultra.

“Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, masyarakat dapat sejahtera, siswa kita juga dapat belajar dengan bebas dan merdeka,” pungkas Pj. Gubernur.

Hal menarik lainnya, kondisi inflasi Sultra mencapai 2,87 persen berdasarkan year on year (yoy) November 2023. Sementara Oktober 2023 hingga menjelang Desember 2023, Sultra mengalami inflasi yang nilainya sempat mendapat sorotan. Inflasi Oktober 2023 mencapai 3,14 persen dan Desember 2024 mencapai 2,58 persen.

Panen hasil tanam serentak siswa dan guru se-Sultra yang digagas Pemprov Sultra. (Foto: dok)

November 2023, harga cabai mencapai Rp100 ribu per kilogram. Penyebabnya, hasil panen cabai tak mampu menyuplai kebutuhan masyarakat Sultra. Penyebabnya, kemarau panjang melanda dan menyebabkan kekeringan di lahan pertanian warga.

Kadis Pendidikan menambahkan, penanaman serentak ini sebagai bentuk penanganan inflasi yang saat ini tengah gencar-gencarnya. Dia mengungkapkan, gagasan program ini sejak beberapa bulan sebelumnya. Menurut Yusmin, perjuangan awal menggagas lokasi pertanian di wilayah ini terkendala irigasi dan sumber air. Namun, dengan bantuan banyak pihak termasuk Dinas Pertanian Provinsi, pihaknya bisa membantu pengadaan 3 unit sumur bor.

“Pengairan yang ada di Konawe belum maksimal. Kami berharap ada perhatian pemerintah Konawe agar ini bisa terlaksana. Tetapi, atas kerjasama dengan semua pihak termasuk kabupaten, dinas pertanian memberikan bantuan penggemburan tanah berupa excavator,” tutup Yusmin.(ADV)

Editor: Gugus Suryaman