Salak Pondoh di Desa Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Wisata ke Bukit Turgo Yogyakarta Jangan Lupa Bawa Pulang Salak Pondoh

Diposting pada

TURGO ID Berkunjung ke Bukit Turgo di Dusun Turgo, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pasti akan melewati perkebunan salak. Ya, warga Desa Hargobinangun banyak yang membudidayakan salak pondoh. Cocok dijadikan oleh-oleh. Harganya hanya Rp 6.000 per kilogram. Jika ingin menawar bisa lebih murah lagi.

Perkebunan salak di Kecamatan Pakem sangat banyak. Ada yang ditanam di lahan sempit ada pula yang perkebunan luas. Masyarakat setempat menjadikannya sebagai tanaman pekarangan. Seperti telah menjadi khas di daerah ini untuk memiliki kebun salak.

Tahukah Anda, ternyata salak pondoh aslinya berasal dari Kabupaten Sleman. Sleman pun menjadi salah satu penyuplai buah salak terbesar dengan kualitas terbaik untuk memenuhi kebutuhan Pulau Jawa. Wajar saja warga di sini seolah wajib memiliki tanaman buah berkulit sisik dengan nama latin Sallaca edulis Reinw cv Pondoh tersebut.

Dalam kajian ilmiah, salak pondoh termasuk divisi spermatophyta (tumbuhan berbiji) dengan sub divisi angiospermae (berbiji tertutup). Termasuk famili palmae, berduri dan bertunas banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat. Salak pondoh termasuk dalam buah tropis.

Bagi kamu yang belum bisa mengidentifikasi salak, ciri-ciri buah salak berbentuk segitiga atau kerucut dengan pangkal meruncing dan ujungnya yang berbentuk bulat.
Buah bergerombol dalam bentuk tandan.

Berwarna cokelat tua, mengkilap dan bersisik teratur.

Salak Pondoh di Desa Bukit Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman

Untuk salak pondoh, walau masih muda tetap manis dan tidak sepat. Dibandingkan salak kebun umumnya, sepat dan agak pahit.
Memiliki kulit buah dengan sisik yang tersusun teratur seperti susunan genteng.

Buah tropis ini pula memiliki jenisnya masing-masing yang masih dibudidayakan, sebut saja jenis salak pondoh merah, pondoh hitam, pondoh super, dan pondoh kuning.

Untuk meyakinkan pondoh atau bukan ambillah contoh salak yang kelihatan masih muda, berwarna agak gelap dan bentuk duri kulit kecil-kecil. Jika buah mudanya manis, itu salak pondoh.

Sedangkan salak madu dari Sumedang memiliki ciri kulit dengan sisik yang tersusun teratur membentuk garis lurus dari bagian bawah buah ke ujung pada salah satu sisinya.

Rupanya, tidak hanya di Indonesia, salak pondoh juga banyak digemari oleh masyarakat luar negeri. Rasa manis, masam, legit, dan segar yang dimiliki oleh salak pondoh menjadi nilai plus memasuki pasar internasional. Selandia Baru dan Australia merupakan dua negara yang gemar mengonsumsi buah salak pondoh.

Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Selain lezat dimakan langsung, ternyata ada cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengonsumsi buah salak pondoh. Ini beberapa rekomendasi olahan salak yang bisa disajikan untuk keluarga:
• Asinan salak pondoh
• Manisan salak pondoh
• Nastar isi salak
• Pie salak
• Selai salak

Ciri-ciri salak pondoh:
Bagian luar
Kulitnya berwarna coklat dengan tekstur yang cukup kasar, memiliki pola seperti kulit ular atau susunan genteng, serta berukuran kurang lebih seperti telur ayam kampung, lebih kecil dari jenis salak lainnya.

Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Bagian dalam
Ketika dikupas, akan ditemui tiga buah yang terpisah satu sama lain, memiliki daging buah berwarna putih susu. Selain itu, ada semacam selaput halus yang menyelubungi daging buah ini. Bersih, mulus, dan menggoda tentunya.

Biji buah
Salak pondoh memiliki biji buah yang cukup besar. Biji buahnya berwarna kecoklatan hampir menyerupai warna kulitnya. Seringkali dijumpai satu biji yang besar dan dua lainnya kecil tanpa biji.

Rasa
Sangat manis. Memiliki sedikit rasa masam, legit dan segar. Namun, perpaduan rasa ini justru membuat salak pondoh menjadi populer bagi masyarakat Indonesia.

Tekstur buah
Karakteristik yang dapat dirasakan ketika kita menggigit buah ini adalah renyah, garing, dan diikuti tekstur masir. Tidak terlalu berair dan tidak juga kering.

Bukit Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Manfaat buah salak pondoh
Dikutip dari situs TaniHub beberapa manfaat buah salak di antaranya:

Baik untuk penderita diabetes
Biasanya, makanan manis menjadi pantangan bagi penderita diabetes. Namun, para penderita dianjurkan mengonsumsi buah salak pondoh beserta lapisan kulit arinya ini. Kandungan pterostilbene dalam salak pondoh dapat menurunkan glukosa dalam darah. Jika buah ini dimakan bersamaan dengan kulit arinya akan bermanfaat untuk meregenerasi sel di pankreas. Namun, harus tetap mengonsumsinya dengan jumlah yang wajar ya. Tidak baik berlebihan dalam segala sesuatunya.

Menambah stamina dan energi
Salak pondoh memiliki kandungan gula yang merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh. Gula yang terkandung di buah ini adalah gula alami yang baik bagi kesehatan.

Membantu kinerja otak
Sering mengkonsumsi buah salak pondoh akan membuat daya ingat jadi lebih baik. Buah ini juga ternyata mampu mencegah penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan demensia. Sebab kandungan beta karoten, potasium, serta pektin merupakan nutrisi aktif yang sangat penting untuk meningkatkan dan menstabilkan aliran darah ke otak.

Bukit Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Melancarkan pencernaan
Pesan “jangan makan salak banyak-banyak, nanti bisa sembelit,” merupakan kalimat yang seringkali kita dengar. Padahal faktanya, pencernaan kita akan lebih sehat ketika kita memakan buah salak dengan kulit arinya. Nutrisi seperti serat, kalsium, tanin, saponin, flavonoid dan beta karoten ternyata mampu mengikat dan membuang zat sisa serta racun yang terkandung di dalam tubuh kita.

Mengontrol asam urat
Enzim xanthin oksidase merupakan salah satu enzim yang memiliki peran dalam memproduksi asam urat. Buah salak pondoh ternyata mampu menekan, mengontrol, serta menghambat produksi enzim tersebut.

(Traveler: Gugus Suryaman)