TURGO.ID – Pemerintah Kota Kendari saat ini tengah membangun Kelurahan Tondonggeu sebagai destinasi wisata baru di Kota Lulo ini. Berdasarkan inisiatif dari DPRD Kota Kendari, wilayah ini sedang menanti kucuran APBN untuk pembangunannya. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pun menetapkan Tondonggeu sebagai salah satu Kampung Wisata yang akan dikembangkan.
Dalam master plannya, Tondonggeu akan menjadi destinasi wisata bahari. Pemkot merancang taman wisata baik di daratan maupun di laut. Mesti tak ada pantai pasir, di wilayah ini terdapat kampung pelangi, juga kawasan bakau yang tertata untuk area healing. Di daratan, akan dibuat taman sebagai ruang terbuka hijau, lengkap dengan parkiran, wahana mainan anak, dan sarana publik lainnya.
Sementara di atas laut, akan dibuat gazebo di permukaan laut yang saling terhubung oleh jalur trekking. Pengunjung juga bisa melakukan snorkeling di sekitar lokasi yang tidak jauh jaraknya.
“Saat ini sudah action, kontraknya sudah ada, izin lokasi di pemerintah kota sudah ada. Areanya ini jauh dari pemukiman penduduk,sehingga tidak ganggu keberadaan masyarakat sekitar,” terang Camat Nambo, Arling Habir kepada Turgo.id, Selasa (19 September 2023).
Meski di sekitar lokasi terdapat rumah penduduk dan tambatan perahu, kata Arling, namun dalam perencanaannya tidak sampai menyalahi RT RW apalagi menggeser keberadaan penduduk. Kalaupun ada lahan masyarakat yang terambil, tetap akan diselesaikan sesuai ketentuannya.
“Anggaran untuk pembangunannya sementara diproses di pusat, kalau lokasi sudah melalui pemerintah kota,” tegas Arling.
Kecamatan Nambo menduduki peringkat keempat untuk luas wilayah. Kecamatan terujung di sebelah timur Kendari ini terbagi menjadi 6 kelurahan, yaitu Kelurahan Tobimeita, Petoaha, Nambo, Sambuli, Tondonggeu, dan Bungkutoku. Kecamatan ke-11 yang terbentuk di Kota Kendari ini memiliki luas wilayah 25,32 kilometer persegi atau 9,32 persen dari luas Kota Kendari. Seluas 5 hektar berada di wilayah laut. Kelurahan Tondonggeu sendiri memiliki luas 2,49 km2 atau sebesar 9,83 persen dari luas wilayah kecamatan.
Penduduk Tondonggeu mayoritas bekerja sebagai nelayan, juga ada yang bekerja di perusahaan yang memiliki Jetty di Tondonggeu, serta di beberapa industry yang ada di wilayah Kecamatan Nambo.
Arling mengatakan, warga setempat sangat respon dengan rencana pengembangan destinasi wisata tersebut. Dia bilang, warga mengganggap akan ada peluang baru untuk sector ekonomi, atau setidaknya ada nilai tambah bagi usaha warga di sekitar lokasi nanti.(ADV)