Pengunjung Pantai Nambo Kota Kendari sedang bercengkerama di pantai. (Foto: dok/Turgo.id)

4 Kampung Wisata di Kecamatan Nambo yang Dikembangkan Pemkot Kendari

Diposting pada

TURGO.ID – Dinas Pariwisata Kota Kendari menggagas 13 Kampung Wisata prioritas untuk dikembangkan sebagai destinasi baru. Kampung wisata tersebut tersebar di berbagai kecamatan dalam kota. Namun tak semua kecamatan memiliki wilayah untuk pengembangan ataupun pembangunan kampung wisata.

Salah satu wilayah yang paling banyak memiliki Kampung Wisata untuk dikembangkan adalah Kecamatan Nambo, yang berada di paling timur Kota Kendari. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Konawe Selatan. Ada empat kelurahan, yakni Tondonggeu, Sambuli, Nambo, dan Petoaha.

Gerbang destinasi Pantai Nambo. (foto: Jadesta)

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Kendari sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) penetapan kampung wisata, berdasarkan usulan dari pemerintah kelurahan itu sendiri bersama pemerintah kecamatan setempat. SK itu lalu berimplikasi pada arah kebijakan anggaran Pemkot untuk pembangunan kawasan tersebut.

Penataan kampung wisatanya, sudah dianggarkan dalam APBD Kota Kendari tahun 2023. Saat ini eksekusinya telah dilakukan secara bertahap.

Diantara kampung wisata yang diusulkan itu, ada yang sudah siap sejak awal menjadi destinasi kunjungan, ada pula yang sedang dipersiapkan berdasarkan potensi yang dimiliki. Di tiap kampung wisata itu, masing-masing membentuk kelompok sadar wisatanya sendiri atau biasa disebut Pokdarwis. Tugasnya adalah mempersiapkan, menata, mengelola dan mengedukasi masyarakat setempat untuk dapat menjaga kawasan serta melayani kunjungan wisatawan ke kampung wisata tersebut.

Pemukiman di Kampung Wisata Tondonggeu difoto dari udara. (Foto: Jadesta)

Pengembangan kampung-kampung wisata ini dimulai dengan pembinaan masyarakat, untuk penyamaan persepsi. Lalu diperdalam dengan pemberian pemahaman pada Pokdarwis yang terbentuk di setiap destinasi.

Setiap kampung wisata, memiliki ciri khas dan keunikan sendiri. Masyarakat terutama Pokdarwis diajak menemukan “pusaka” tersembunyi dari daerahnya sendiri. Yang biasanya disebut potensi daerah. Kemudian “harta karun” itu dijadikan objek wisata untuk “dijual” pada publik dalam dan luar kota.

Salah satu taman di Waterfront City RTH Bungkutoko yang kini menjadi destinasi wisata warga Kota Kendari. (Foto: dok/Turgo.id)

Beberapa bagian destinasi, oleh pemerintah telah ditata dan dipoles menjadi lebih nyaman. Tak hanya instagramable, beberapa bahkan sudah ikonik. Juga ramah bagi orang-orang dari berbagai kalangan, semua usia.

“Kita punya lengkap, ada destinasi sejarah, wisata alam, kuliner, kerajinan, adat budaya, dan berbagai atraksi lain yang merupakan kekayaan kita di Kota Kendari ini tapi belum dieksplore,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekraf Kota Kendari, Herman.(ADV)