TURGO.ID – Rencana pengembangan kawasan wisata bahari baru di Kelurahan Tondonggeu Kecamatan Nambo Kota Kendari, rupanya disambut baik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Pemkot dan Kemenparekraf lantas berkolaborasi membangun kawasan tersebut melalui APBN dan APBD.
Sekretaris Daerah Kota Kendari, Ridwansyah Taridala menyatakan, kehadiran destinasi wisata bahari sangat penting dalam rangka pengembangan sektor kepariwisataan di Kota Kendari. Kata dia, destinasi wisata bahari seperti Pantai Nambo dan Teluk Kendari belum cukup untuk menopang sektor kepariwisataan daerah.
“Kehadiran destinasi wisata bahari Tondonggeu menjadi harapan pengembangan pariwisata daerah. Pengembangan kawasan Tondonggeu ini merupakan program nasional bekerja sama dengan Kemenparekraf,” kata Ridwansyah Taridala, Juli 2023 lalu.
Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari, Cornelius Padang, kawasan destinasi wisata bahari Tondonggeu merupakan salah satu penunjang Kawasan Strategis Kepariwisataan Nasional (KSPN) Wakatobi. Atas dasar itulah pemerintah pusat menyiapkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi Tematik penguatan destinasi pariwisata prioritas Kota Kendari.
“Kita sudah memaparkan tentang DAK integrasi tematik penguatan destinasi pariwisata prioritas Kota Kendari. Bappenas menyambut baik rencana ini. Mudah-mudahan segera kita realisasikan pada tahun 2024,” ujar Cornelius Padang.
Saat ini, segala dokumen perencanaan terkait pembangunan wisata kawasan Tondonggeu sudah lengkap seperti Perda tentang rencana induk kepariwisataan, kemudian SK Wali Kota tentang penetapan Tondonggeu dan master plan destinasi wisata bahari Tondonggeu.
Karena pembangunan destinasi wisata bahari Tondonggeu bagian dari DAK tematik, implementasinya bukan hanya kepariwisataan. Tapi juga akan ditunjang dengan sektor lain misalnya jalan menuju lokasi akan diperbaiki, kemudian pembangunan sarana IKM, pembangunan pasar dan tempat pengelolaan sampah.
“Yang paling penting bisa mendukung peningkatan ekonomi daerah dan masyarakat setempat,” ujar Cornelius Padang.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Kendari dalam mengembangkan kawasan wisata ini, menyiapkan lahan seluas 35,4 hektare, yang terletak di pesisir Kelurahan Tondonggeu Kecamatan Abeli. Kawasan itu sudah selesai dirancang, karena akan dibangun di atas permukaan laut ini, saat ini sedang dalam tahap pengurusan izin persetujuan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Usulan itu disampaikan ke DJPRL KKP RI karena kewenangan pengelolaan kawasan perairan laut kini berada pada Pemerintah Pusat.(ADV)