Air Terjun Tumburano, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara

Romantisme Dua Sejoli di Air Terjun Tumburano

Diposting pada

Kata Tumburano berasal suku kata tumbu dan rano, yang memiliki arti tempat jatuhnya air atau air jatuh. Air terjun ini berlokasi di dalam hutan Wawonii, yang tertinggi dan terbesar di Kecamatan Wawonii Utara. Diperkirakan memiliki ketinggian sekira 120 meter dengan tiga undakan besar dan beberapa undakan kecil. Debit airnya sangat deras dan sangat jernih.

Air terjun tingkat pertama tingginya hanya sekitar 10 meter, tempat yang cocok untuk berswafoto. Di tingkat dua, tingginya kurang lebih 15 meter, untuk mencapainya harus memanjat melalui akar-akar pohon. Sehingga tidak direkomendasikan dikunjungi karena faktor resiko. Sedangkan untuk tingkatan ke tiga, air terjun yang paling tinggi kira-kira 80 meter dan bisa diakses dengan mudah.

Akses ke air terjun ini dari Pelabuhan Wawonii berjarak 26 kilometer, atau sekitar 50 menit. Dari lokasi parkiran kendaraan, perlu berjalan kaki berjalan kaki lagi sejauh 200 meter dengan menaiki anak tangga.

Keunikan Air Terjun Tumburano adalah air merayapi dinding batuan sedimen raksasa kecoklatan yang terbentuk seperti sebuah atap rumah adat. Batuan hasil pelarutan berjuta tahun ini berongga dibagian belakang, tampak seperti gua menggantung. Guyuran air membuat kolam besar di bawahnya juga menciptakan kabut. Air terjun ini layak dijadikan tempat permainan outbond seperti turun tebing atau canyoing.

Air Terjun Tumburano, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara

Di balik keindahan Air Terjun Tumburano, menyimpan sebuah legenda kisah cinta zaman dahulu antara Duru Balewula dan kekasihnya Wulangkinokooti. Dikisahkan, sepasang kekasih ini terpaksa mengakhiri hidup mereka di atas Air Terjun Tumburano karena tak mendapat restu dari orangtuanya.

Wulangkinokooti memiliki kecantikan yang tak tertandingi hingga akhirnya Duru Balewula langsung jatuh cinta saat pertama bertemu. Siapapun yang melihat Wulangkinokooti akan terpesona bak melihat bidadari. Sebab ia memiliki kulit putih nan cantik. Bila Wulangkinokooti memakan sirih, maka seakan-akan yang dimakannya terlihat di lehernya ketika ia menelan.

Sayangnya, asmara keduanya terbatas oleh restu orang tua Wulangkinokooti. Karena kecewa, Wulangkinokooti dan Duru Balewula nekat lompat dari ketinggian air terjun Tumburano.

Lokasi: Desa Lansilowo, Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan
Jarak dari Kota Kendari: +/- 77 kilometer