Situs Religi Bukit Turgo, Lokasi Makam Syech Jumadil Qubro di Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Situs Religi Bukit Turgo Yogyakarta, Lokasi Makam Syekh Jumadil Qubro

Diposting pada

TURGO ID Kakeknya para wali di Tanah Jawa. Begitulah keyakinan warga terhadap Syekh Maulana Jumadil Qubro yang makamnya ada di puncak Bukit Turgo. Yang tiap Selasa dan Jumat Kliwon ramai pengunjung yang datang berziarah atau berdoa.

Menurut silsilah yang ditulis di makam Jumadil Qubro, syekh ini keturunan langsung dari Rasulullah Muhammad SAW melalui istrinya, Fatimah, lalu kepada Khusain, Zainal Abidin, Zainal Qubro, kemudian Zainal Khusain, lalu ke Jumadil Qubro.

Syekh Jumadil Qubro inilah yang kemudian menjadi kakeknya para wali yang menyebarkan agama Islam di nusantara, terutama di Pulau Jawa.

Situs Religi Bukit Turgo Yogyakarta, Lokasi Makam Syekh Jumadil Qubro. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Umat Islam Jawa yang kental dengan agamanya, kerap berziarah ke makam Jumadil Qubro di puncak Bukit Turgo, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Biasanya pada Selasa dan Jumat Kliwon, mereka ramai ke makam tersebut. Meski harus mendaki ribuan anak tangga, ziarah tetap dilakukan oleh para warga.

“Mereka datang berdoa di makam Syekh Jumadil Qubro di puncak bukit. Biasanya naik bis atau mobil ramai-ramai ke sini. Banyakan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Justru warga di sini kurang,” kata Dias, warga setempat, Senin, 31 Oktober 2022.

Salah satu Slamet, pria asal Jogja yang Senin pagi mendaki Bukit Turgo untuk hanya berziarah. Dia mengaku baru pertama juga ke sini. Baginya, Syekh Jumadil Qubro sangat patut diziarahi. Apalagi dia selalu mendagangi makam.para wali di tempatnya masing-masing.

Situs Religi Bukit Turgo Yogyakarta, Lokasi Makam Syekh Jumadil Qubro. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Begitupun Ardi, pria tambun asal Jogja ini juga ke Turgo karena referensi temannya untuk berziarah makam. Ia mengaku diperintah gurunya untuk datang berdoa di makam kakekya para wali itu.

“Ya, yang namanya Murid, kalau disuruh guru, harus dilaksanakan. Guru ngaji saya yang perintahkan,” katanya saat ditemui di puncak bukit.

Selain karena religiusitas itu, ia juga dibuat takjub dengan suasana dan pemandangan di puncak bukit. Tampak berkali-kali Ardi mengambil gambar pemandangan Merapi dan view kota setelah selesai berdoa di makam.

Makam tersebut sudah dipugar baik. Jalan menuju makam juga sudah sangat baik karena dibuat anak tangga dari kaki bukit ke puncak. Untuk mencapainya, butuh waktu 45 menit hingga satu jam pendakian. Kalau ingin ke sana, jangan lupa bawa air minum ya. Sebab di atas tidak ada yang jualan.

(Traveller: Gugus Suryaman)