TURGO ID – Generasi muda Indonesia harus mampu mengambil peran penting dalam pengembangan ekonomi digital nasional. Untuk itu, mereka mesti meningkatkan literasi digital. Dengan begitu mereka dapat mengambil peran penting dalam perkembangan ekonomi yang mengarah ke digitalisasi.
“Kemampuan dan keunggulan digital natives yang dimiliki generasi muda harus terus diasah agar semakin berdaya saing dalam memasuki era society 5.0,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Kabaparekraf), Angela Tanoesoedibjo pada Minggu (30/10/2022) seperti dilansir dari laman Kemenparekraf.
Dari data BPS, rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih sebesar 3,47 persen atau hanya sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk. Meskipun angka ini naik dari 2016 yakni 3,1 persen, tetapi masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 8,5 persen dan Malaysia bersama Thailand sudah mencapai 4,5 persen.
“Indonesia menargetkan peningkatan persentase mencapai 3,9 sampai 4 persen pada tahun 2024. Berdasarkan Global Entrepreneurship Index (GEI), saat ini Indonesia masih menempati urutan ke-75 dari 137 negara dengan skor 26. Pemerintah menargetkan untuk naik ke urutan 60,” terang Angela.
Indonesia diyakini akan mampu menaikkan persentase tersebut dengan bertumpu kepada salah satu kekuatan yang dimilikinya di sektor UMKM.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun.
“Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada. Serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi,” terang Angela.
Pemerintah terus mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga terwujud Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Program ini sejak diluncurkan pada 14 Mei 2020 hingga Agustus 2022 telah mendorong lebih dari 12,1 juta UMKM. Tercatat sudah lebih dari 20,1 juta UMKM yang masuk platform digital.
“Fenomena ini menjelaskan bahwa UMKM merupakan usaha yang produktif untuk mendukung perekonomian secara makro dan mikro di Indonesia, serta mempengaruhi sektor-sektor yang lain agar berkembang. Untuk itu, saya berharap generasi muda di Indonesia dapat melihat ini sebagai peluang sehingga dapat turut mengambil peran dalam pengembangan UMKM,” kata Angela.
Dalam memulai dan mengembangkan bisnis sektor UMKM, tentu dibutuhkan kemampuan kewirausahaan, metode mengembangkan bisnis melalui tim manajemen dan jejaring, mengelola tim dan partner bisnis, serta cara memaksimalkan peluang.
“Selain itu mampu mengambil sikap dan menyusun strategi mengelola tim dan mitra bisnis, serta memaksimalkan komunitas dalam mendukung operasional dan efisiensi bisnis,” ujarnya.