TURGO.ID, Kendari – Sumber daya manusia (SDM) agensi tour dan travel merupakan ujung tombak pengembangan pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebab para agensi ini menjadi promotor utama destinasi maupun item wisata. Sehingga perlu adanya upaya peningkatan kapasitas mereka.
Karena itu, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara menyelenggarakan Pelatihan Penyusunan dan Pemasaran Paket Wisata, Selasa-Kamis (2-4 Juli 2024). Sebagai upaya dalam mewujudkan SDM yang berkompeten dalam menyusun paket wisata di Provinsi Sultra. Kepala Dinas Pariwisata Sultra H. Belli membuka acara tersebut.
Menghadirkan narasumber Heben Ezer yang merupakan Ketua Bidang Tour Inbound and Domestic DPP Astindo, juga Manajer Tour Production and Operational Xpose Tour Leisure Management Jakarta. Serta Jouvendi Audinard Stefanus Rompis, Ketua DPD Astindo Sulawesi Utara yang juga Sekretaris BPPD Tomohon, dan Owner Adventurindo Tours.
Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Dispar Sultra, Sri Resqina Ruspian Laydi, mengatakan tour and travel agency adalah ujung tombak promosi pariwisata. Dengan potensi pariwisatanya yang besar, Provinsi Sulawesi Tenggara membutuhkan paket wisata yang mampu menjual kepada wisatawan. Maka dari itu, butuh SDM yang berkompeten dalam penyusunan paket wisata dengan memperhatikan proses produksi paket wisata secara teliti, terstruktur dan sistematis.
Kegiatan ini mengacu pada UU No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, Inpres No 6 Tahun 2011 Tentang Ekonomi Kreatif, Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Selain itu, Permenparekraf Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Jasa Informasi Pariwisata, dan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2024-2026.
Pelaksanaan pelatihan ini, agar tercipta SDM berkualitas pada bidang tour dan travel yang mampu dan menguasai teknik penyusunan dan pemasaran sebuan paket wisata. Peserta berjumlah 40 orang dari asosiasi Tour dan Travel yang tergabung dalam Asita (Asosiasi Travel Agensi) dan GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) yang tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Sumber dana kegiatan ini berasal dari DPA Dinas Pariwisata Provinsi Sultra Tahun Anggaran 2024. Kegiatan berlangsung dengan metode paparan oleh para narasumber, serta diskusi dan praktek,” jelas Sri Resqina Ruspian Laydi.
Materi paparan yakni Dasar-dasar Penyusunan Paket Wisata, Komponen Penyusunan Harga dan Perhitungan Paket Wisata, Kreativitas Pembuatan Paket Wisata, Praktik Pebuatan Paket Wisata, Metode Pemasaran Paket Wisata.