TURGO.ID – Desa wisata merupakan salah satu cara terbaik dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui industri pariwisata. Sebab masyarakat di desa menjadi penikmat terbesar dari kunjungan wisata. Multiplayer efect yang didapatkan lebih luas.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tenggara, H. Belli Tombili, saat pembukaan pameran desa dan destinasi unggulan Sulawesi Tenggara di Mall The Park Kendari, Selasa (9 Agustus 2023). Karena itu, kata dia, Pemprov Sultra tengah mendorong pengembangan desa wisata di berbagai kabupaten kota.
“Saat ini ada 20 desa wisata, berdasarkan penetapan SK Gubernur untuk mendorong pengembangan desa wisata,” ungkap Belli.
Pameran desa dan destinasi unggulan ini juga, merupakan upaya Pemprov meningkatkan kunjungan ke desa wisata sekaligus mendorong pengembangan desa wisata itu sendiri.
Tahun 2023 menargetkan 6,2 juta kunjungan ke Sultra. Saat ini, baru satu semester, sudah terlampaui 7,5 juta pergerakan wisnus. Capaian ini 5 kali lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Maka pada akhir tahun 2023 Dinas Parekraf optimis bisa sampai 15 juta kunjungan ke Sultra.
“Sultra bukan lagi daerah transit, tapi sudah jadi tujuan kunjungan, karena posisinya di ujung. Berarti orang ke Sultra memang karena khusus untuk berkunjung,” kata Belli.
Desa wisata di Sultra kata Belli, memang layak menjadi destinasi tujuan. Pada tahun 2021, Desa Lia Togo di Kabupaten Wakatobi berhasil masuk kurasi Anugerah Desa Wisata di 50 besar. Lalu pada 2022, ada Desa Limbo Wolio di Baubau dan Desa Sumber Sari Moramo Konawe Selatan masuk kurasi dari ratusan peserta yang ikut dan berhasil meraih peringkat ke-2 di beberapa kategori.
Kemudian tahun ini, Desa Sani-sani di Kolaka masuk kurasi 10 besar desa wisata yang wajib Anda kunjungi. Diharapkan desa yang terletak di Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka ini menjuarai semua kategori yang masuk di dalamnya.
“Kami mengajak pula para penggerak desa wisata terus belajar dan berinovasi serta tidak berhenti ikut mengembangkan potensi di desa wisata. Kita bisa menjadikan Desa Nglanggeran di Jogjakarta sebagai contoh yang merupakan desa wisata unggulan dunia saat ini,” ucap Belli.
Menurutnya ada 5 alasan para wisatawan ke Sultra. Yakni destinasi sejarah dan budaya, bahari, kuliner, petualangan dan desa wisatanya.
Arah pengembangan pariwisata Sultra saat ini merujuk pada 7 wonders sebagai penyangga. Kini sedang ada kajian akademik untuk pengelolaannya ke depan.
Editor: Gugus Suryaman