Penyerahan donasi masyarakat Sultra melalui Wahdah Islamiyah ke Palestina.

Rp303 Juta Donasi ke Palestina dari Wahdah Islamiyah Sultra

Diposting pada

TURGO.ID, KENDARI Ormas Wahdah Islamiyah Sulawesi Tenggara menyalurkan donasi sebanyak Rp303 juta ke Palestina, Selasa (25/3/2025), melalui lembaga Komite Solidaritas untuk Palestina (KITA). Sumbangan itu terkumpul lewat Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) dari masyarakat Sultra yang peduli terhadap perjuangan warga jalur Gaza saat ini.

Pengumpulan donasi umat berlangsung 40 hari sejak sebelum Ramadan. Penyalurannya bertahap, sebelum ramadan sebesar Rp150 juta, lalu Rp53 juta dan saat ini Rp100 juta.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Wahdah Islamiyah Sultra, M. Ikhwan Kapai, saat konferensi pers Selasa siang menjelaskan, terhitung sejak Tufan Al Aqsa tahun 2023, donasi yang tersalurkan sudah mencapai Rp1,6 miliar.

Penyalurannya tidak sekaligus, tapi bertahap agar bisa terus kontinyu sampai Palestina merdeka, dan kebutuhan masyarakat Palestina selalu terpenuhi sesuai kondisinya,” kata ustad Ikhwan, sapaannya.

Ketua KITA Palestina, Syaibani Mujiono, melalui zoom menjelaskan situasi Palestina terkini, warga sulit dapat makanan dan lainnya. Karenanya KITA aktif kumpul dana untuk meringankan beban kebutuhan warga Gaza.

KITA aktif memberi edukasi ke masyarakat Indonesia juga aksi lapangan menggugah kepedulian bersama. Masalah Gaza bukan tanggungjawab umat Islam saja. Lebih dari itu, persoalan kemanusiaan serta kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Syaibani menambahkan, sejak keberadaan WI selalu aktif bekerjasama dengan NGO dalam penyaluran bantuan berupa kebutuhan primer yang dibutuhkan di Gaza. Seperti dapur umum, fasilitas kesehatan, operasi korban perang, pakayan musim dingin, dan sebagainya.

“Penyaluran pernah lewat Baznas, MUI, maupun secara langsung. Alhamdulillah tetap sampai, meskipun perang tapi pengiriman dana tetap sampai. Untuk bahan makanan, ada perusahaan multinasional yang secara resmi diberi kewenangan akses lewat jalur Gaza. Kalau lewat lembaga zakat ormas nasional, disampaikan melalui kedutaan RI,” jelas Syaibani kepada pers.

Dapur umum, lanjut dia, jadi kebutuhan utama saat perang. Selama ramadan, sudah lebih 2000 penerima manfaat donasi buka puasa dan sahur.

KITA juga membangun sumur dengan anggaran berkisar Rp600 juta, yang bisa memberikan sekitar 3000 sampai 4000 orang. Selain itu, membangun masjid dan saat ini sudah bisa digunakan, berkapasitas 300 – 350 orang.

“Kita di sini sibuk memilih mau buka puasa makanan apa, mereka di sana bahkan tidak bisa makan dua hari, apalagi saat musim dingin. Kalau ditanya sampai kapan kita membantu, sampai Palestina Merdeka,” tegas Syaibani lagi.

Ketika Gaza dapat dikuasai Yahudi, kata dia, maka wilayah muslim lainnya akan mudah dikuasai.

“Program ramadan KITA masih akan terus dilanjutkan sampai ramadan berakhir seperti iftar, dan berbagi bingkisan ramadan. Makanya donasi masih terus kami salurkan,” tandasnya.