Hadapi Ancaman Inflasi Sektor Ekraf Melalui Peningkatan Efisiensi dengan Kolaborasi

Diposting pada

TURGO ID Dunia termasuk Indonesia saat ini sedang dibayangi ancaman krisis ekonomi dengan naiknya berbagai harga komoditas. Untuk itu para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) diminta meningkatkan efisiensi dengan kolaborasi menghadapi tantangan inflasi akibat tekanan ekonomi global.

“Saya ingin memberikan salah satu solusi untuk menghadapi permasalahan naiknya harga-harga ini, kita bisa meningkatkan efisiensi melalui kolaborasi,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat Talkshow Ekraf di Gori Artisan Building, Makassar, Rabu (12/10/2022) malam.

Kolaborasi ini dapat dilakukan pelaku ekraf dengan bekerja sama langsung kepada petani dalam memperoleh bahan-bahan baku untuk produksi.

“Kita bekerja sama langsung dengan para petani dan akhirnya memotong rantai pasok dan harganya itu lebih terjangkau dan ini juga meningkatkan supply,” jelas Sandiaga seperti dilansir dari laman Kemenparekrat.

Banyak negara di dunia sudah mulai masuk dalam ancaman resesi. Sebanyak 82 persen bank di luar negeri sudah memprediksi resesi pasti akan terjadi.

Indonesia meski belum masuk ke dalam zona yang membahayakan, tetapi harus tetap waspada. Ekonomi rakyat yang salah satunya ditopang oleh UMKM harus terus diperkuat dengan strategi promosi atau penjualan yang baik.

“Resesi bisa kita hindari kalau revenue kita naik. Bagaimana revenue kita naik? Kita harus dapat memperkuat strategi marketing atau promosi kita,” kata Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan, ada empat faktor yang mesti dipahami pelaku ekonomi kreatif sebelum menetapkan strategi promosi yang tepat. Pertama, produk yang dihadirkan haruslah produk yang berkualitas.

Selanjutnya adalah harga yang mesti diselaraskan dengan segmentasi pasar. Kemudian tempat dalam bentuk jalur distribusi yang tepat. Jalur distribusi yang sederhana, terbuka, dan berkeadilan.

“Terakhir baru kita bisa dapat menentukan strategi promosi dengan memaksimalkan digitalisasi. Sekarang banyak cara seperti gimmick, promo buy one get one,” kata Sandiaga.

Ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Saat ini ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dengan nilai kontribusi sebesar 7,8 persen.