TURGO.ID – Angka kunjungan wisata di Sulawesi Tenggara tahun 2022 tercatat mencapai 12,78 juta, meningkat lebih besar dari tahun sebelumnya yang sebanyak 12,5 juta. Pencapaian ini terungkap saat Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sultra, H. Belli, saat pembukaan Gernas Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (GBBI & BBWI), Jumat (4 Agustus 2023) di The Park Mall Kendari.
Tahun 2022 juga, Provinsi Sultra berada di urutan kedua nasional untuk pemulihan pariwisata domestik dengan presentase pertumbuhan 129,27 persen, di bawah Jawa Timur yang sebesar 134,61 persen, lebih dari tahun 2019 sebelum masa pandemi covid. Nah, pariwisata domestik Sultra juga tumbuh 395,25 persen dibanding tahun 2021, sehingga menempati posisi pertama se-Indonesia.
Pencapaian di sektor pariwisata ini menjadi salah satu penyumbang tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sultra yang tahun 2022 meningkat sebesar 5,53 persen. Lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata ekonomi nasional sebesar 5,31 persen.
“Capaian pertumbuhan ekonomi Sultra saat ini tidak lepas dari sektor UMKM dan pariwisata yang masih sangat besar potensinya untuk terus berkembang ke depan bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Belli.
Rata-rata pengeluaran wisatawan di Sultra sebesar Rp 2.146.500 per perjalanan. Perkiraan, akan memberikan dampak multiplayer efek ekonomi Sultra sebesar Rp 27,43 triliun pada sektor akomodasi, transportasi, makan minum, cenderamata, paket wisata, pemandu wisata, jasa hiburan dan pembelanjaan lain-lain.
Daya tarik dan tempat wisata penyumbang kunjungan wisata tahun 2022 di Sultra adalah wisata kuliner 22,72 persen, wisata bahari 21,43 persen, wisata pedesaan 19,75 persen, petualangan 9,59 persen, serta wisata atraksi lainnya.
Di Sulawesi Tenggara, tercatat lebih dari 40 ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terus didorong perkembangannya. Berbagai kebijakan untuk mendukung hal tersebut telah dilakukan jajaran pemerintah daerah mulai dari peningkatan SDM, kemudahan berusaha, akses digital, serta permodalan bagi para pelaku usaha.
Pemprov Sultra juga sedang giat-giatnya mengembangkan 7 destinasi wisata penyangga Wakatobi (Wakatobi Beyond), yakni koridor wisata Teluk Kendari, Toronipa dan Labengki, Benteng Keraton Buton di Baubau, Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Geowisata Matarombeo, Pulau Padamarang dan Sekitarnya, Karts Pulau Muna, dan Mangrove Suaka Margasatwa Buton Utara.
“Saat ini segenap jajaran Pemrov Sultra terus berupaya dengan segenap potensi, agar tingkat capaian ini bisa terus ditingkatkan sehingga Sultra mampu mensejajarkan diri dengan daerah lain yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Belli.
Editor: Gugus Suryaman