TURGO.ID – Desa wisata saat ini tengah gencar-gencarnya promosi sebagai destinasi alternatif kunjungan wisata. Sebab di desa, ada banyak hal yang belum terekspos dan dieksplor para wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Apalagi desa-desa di Indonesia memiliki keunikan atau ciri khas yang beragam.
Di Provinsi Sulawesi Tenggara, sejak 2021 pasca Pandemi Covid-19, sejumlah desa dari berbagai kabupaten kini mengembangkan diri sebagai desa wisata. Beberapa diantaranya masuk dalam kurasi anugerah desa wisata yang penyelenggaraannya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Desa-desa wisata di Sultra ini memiliki daya tarik untuk menjadi destinasi kunjungan para wisatawan.
Nah, untuk lebih memperkenalkan desa wisata yang ada di Sultra, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sultra menggelar pameran desa dan destinasi unggulan pada 9-11 Agustus 2023 di Mall The Park Kendari. Pembukaan pameran pada Selasa (9 Agustus 2023) siang, hadir deputi kepala perwakilan Bank Indonesia Sultra, kepala dinas Parekraf provinsi dan kabupaten/kota se-Sultra, para pelaku usaha di bidang industri pariwisata, serta pengelola desa wisata.
Kepala Bidang Promosi Dispar Sultra, Andi Syahrir, menyebutkan, ada 12 desa wisata yang berpartisipasi pada pameran kali ini. Mereka mewakili 8 kabupaten/kota dari 17 kabupaten dan kota yang ada di Sulawesi Tenggara.
“Pameran ini untuk mendorong promosi keunggulan desa sebagai destinasi alternatif. Tidak hanya destinasi, tapi juga desanya itu sendiri adalah destinasi yang luar biasa. Di dalamnya ada budaya, produk ekraf, dan sebagainya,” ucap Andi Syahrir.
Pameran desa dan destinasi unggulan ini merupakan rangkaian event Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBI & BBWI). Puncak acara harvesting nanti, dijadwalkan hadir beberapa menteri, yakni Menpar, MenPUPR, Mendes, dan Kepala BI.
Desa wisata peserta pameran yakni:
1. Desa Namu (Konawe Selatan)
2. Desa Torobulu (Konawe Selatan)
3. Desa Sani-Sani (Kolaka)
4. Desa Malalanda (Butur)
5. Desa Kadacua (Butur)
6. Desa Lalibo (Buteng)
7. Desa Bantea (Buteng)
8. Desa Gaya Baru (Busel)
9. Desa Ranokomea (Bombana)
10. Desa Labengki (Konut)
11. Desa Lohia Napabale (Muna)
12. Desa Laingkobori (Muna)
Selain desa wisata, sejumlah industri di bidang pariwisata juga ikut ambil bagian pada pameran ini. Diantaranya ada agen perjalanan desa & destinasi wisata seperti Jelajah Sultra dan Desata, pelaku UMKM kuliner, kriya, dan lainnya.
“Di desa wisata itu, masyarakat ikut terlibat menjadi bagian dalam pengembangannya dan merasakan sendiri secara langsung hasil dari kunjungan wisatawan itu,” ucap Ino, salah seorang pengelola Desa Wisata Sani-sani di Kolaka.
Penulis: Gugus Suryaman
