TURGO.ID – Sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, pemerintah mendorong penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan membentuk Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diluncurkan pada 14 Mei 2020 lalu.
Melalui gerakan yang diketuai Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi ini, salah satu tugasnya mendorong pelaku UMKM memasuki ekosistem digital agar dapat merambah pasar lebih luas.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebut terdapat 21 juta pelaku UMKM Indonesia yang telah memasuki ekosistem digital.
“Sejak diluncurkan pada 14 Mei 2020 sampai dengan Juli 2022, pelaksanaan Gernas BBI telah berhasil mendorong banyak pelaku UMKM Indonesia onboarding dan total sebanyak 21 juta pelaku UMKM saat ini sudah berhasil onboarding digital,” katanya seperti dilansir dari laman Kemenparekraf saat penutupan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Kota Padang, Sumatra Barat, Jumat (16/9/2022).
Capaian penggunaan e-commerce ini meningkat hampir tiga kali lipat dari sebelum adanya Program Gernas BBI yang hanya berada pada angka 8 juta pelaku UMKM.
Pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM dapat terdaftar di e-commerce dengan harapan bisa menggerakkan ekonomi Indonesia hingga 1,7 persen dan membuka dua juta lapangan kerja baru.
“Kami menargetkan pada 2023 dari 30 juta pelaku UMKM di Tanah Air sebanyak 62 persen telah terdaftar di e-commerce. Selanjutnya potensi transaksi pembelian dalam negeri ditargetkan Rp 500 triliun dan tulang punggungnya ada pada UMKM,” terangnya.
Menurutnya, naiknya angka tersebut menunjukkan Gernas BBI selama ini telah membantu banyak pelaku UMKM Indonesia dalam beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi dengan pemasaran dan penjualan secara digital melalui marketplace.
“Jadi jangan hanya sebatas bangga dengan buatan Indonesia tapi mari membeli produk buatan Indonesia,” ajak Sandiaga Uno.
Gernas BBI merupakan gerakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk buatan dalam negeri serta membangkitkan UMKM.
Laporan: Didul