TURGO ID – Tingkat okupansi hotel di daerah wisata selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sangat menggembirakan.
Sandiaga menyebut, tingkat keterisian hotel selama libur Nataru sangat positif di daerah destinasi wisata seperti Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Bali.
“Secara umum, hotel-hotel favorit di kawasan destinasi wisata full 100 persen pada periode libur ini,” terang Sandiaga Uno dalam Weekly Brief with Sandi Uno seperti dilansir dari laman Kemenparekraf pada Jumat (6/1/2023).
Sementara tingkat keterisian kamar secara menyeluruh untuk wilayah Pesisir Selatan dan Utara Pulau Jawa mencapai 80 sampai 90 persen.
“Ini sayangnya karena cuaca ekstrem yang di akhir tahun ada penurunan sedikit di wilayah pesisir dan utara Pulau jawa, karena kekhawatiran terhadap cuaca ekstrim,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengungkap, untuk jumlah penumpang dalam penerbangan selama momen Nataru masih dalam perhitungan. Meski demikian untuk data Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, tercatat telah melayani 624.925 penumpang. Jumlah tersebut dengan rata-rata 56.811 orang/hari sejak dibukanya Posko Angkutan Udara Nataru pada 19-29 Desember 2022.
“Melayani sebanyak 3.776 pergerakan pesawat. Di mana 2.265 adalah pergerakan untuk pesawat domestik dan 1.511 untuk pergerakan internasional,” terang Sandiaga.
Sementara itu, hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan menyebutkan ada 44,2 juta pergerakan orang pada libur Nataru. Sebanyak 9,1 juta orang di antaranya bepergian saat Natal, 19,4 juta orang saat Natal dan Tahun Baru, dan 15,6 juta saat tahun baru.
Pada pergerakan tersebut, 11,02 persen atau 4,8 juta orang menggunakan moda transportasi udara.
Adapun lima daerah tujuan terbanyak pergerakan pada masa Nataru berdasarkan survei yang sama oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, yakni:
– Jawa Tengah dengan prediksi pergerakan masyarakat sebanyak 8,7 juta orang;
– Jawa Timur dengan prediksi pergerakan masyarakat sebanyak 7,7 juta orang;
– Jawa Barat dengan prediksi pergerakan masyarakat sebanyak 6,5 juta orang;
– Jabodetabek dengan prediksi pergerakan masyarakat sebanyak 4,7 juta orang;
– DI Yogyakarta dengan prediksi pergerakan masyarakat sebanyak 3,6 juta orang.
Sementara kota/kabupaten daerah wisata yang menjadi daerah tujuan terbanyak pergerakan pada masa Nataru yaitu:
– Yogyakarta dengan potensi pergerakan sebanyak 1,9 juta orang;
– Kabupaten Bandung dengan potensi pergerakan sebanyak 1,3 juta orang;
– Kabupaten Malang dengan potensi pergerakan sebanyak 1,19 juta orang;
– Kota Bandung dengan potensi pergerakan sebanyak 1,18 juta orang;
– Kabupaten Bogor dengan potensi pergerakan sebanyak 988,8 ribu orang.