Pulau Senja bisa menjadi jawaban bagi yang menginginkan berwisata dengan suasana tenang. Di destinasi pantai ini sangat jauh dari suasana ramai. Tanpa seorang pun yang menghuni lokasi tersebut. Hanya ada laut, pulau, pantai, tebing, dan pepohonan.

Menikmati sepoi angin sore di pinggir Teluk Kendari, kamu bisa mencoba salah satu sajian kuliner yang cukup nikmat di lidah. Suguhan kuliner berbahan dasar pisang dengan lumuran gula yang legit dan enak. Orang Kendari akrab menyebutnya dengan Pisang Eppe.

Sinonggi merupakan salah satu makanan khas yang ada di Sulawesi Tenggara. Di masa lalu sinonggi dikonsumsi masyarakat yang mendiami daratan Sulawesi Tenggara, khususnya suku Tolaki. Bisa jadi karena pohon sagu yang berlimpah sebagai bahan utama pembuatannya terdapat di wilayah daratan seperti Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, dan Kolaka Timur. 

Selalu ada saja yang menarik tatkala menyapa Pulau Muna. Misteri yang terpendam tentang kearifan budaya lokal masih menjadi perbincangan oleh kalangan pemerhati budayanya. Sebut saja tentang relief lukisan pada gua Liangkori yang menggambarkan kehidupan masyarakat purba, dimana beberapa dinding gua yang melukiskan masyarakat bercocok tanam dan berburu hingga menerbagkan layang-layang (oleh masyarakat suku Muna menyebutnya Kaghati Kolope).

Menyeberang dengan perahu katinting sekitar 20 menit dari Pantai Meleura, Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, kita menemukan danau yang tersembunyi sejak ribuan tahun lalu dengan ratusan bahkan mungkin ribuan ekor Ubur-ubur jinak yang tak akan menyengat sedikit pun.

Umumnya singkong direbus atau digoreng untuk dikonsumsi. Namun, lain halnya bagi masyarakat Buton dan Wakatobi Sulawesi Tenggara. Mereka mengolah ketela pohon, sehingga memiliki bentuk dan rasa yang berbeda saat disajikan. Olahan ubi kayu ini dinamakan kasoami.