Griya Estu Wening di Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Berkunjung ke Bukit Turgo Yogyakarta? Nginap di Griya Estu Wening Pilihan Terbaik

Diposting pada

TURGO ID Berwisata ke Bukit Turgo di Dusun Turgo, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bisa dilakukan dalam waktu singkat. Jaraknya dari ibukota Yogyakarta cukup dekat, sekira 28 kilometer dari KM 0 Yogyakarta ke Dusun Turgo. Kurang lebih 50 menit waktu tempuh menggunakan sepeda motor, atau hampir satu jam bila mengendarai roda empat.

Bila ingin menginap di dekat kawasan Bukit Turgo, agar Anda bisa menjemput pagi di puncak bukit, sebaiknya datanglah lebih awal. Sore lebih baik. Lalu cari penginapan yang dekat dengan tujuan.

Ada banyak pilihan yang bisa Anda coba. Bisa langsung ke kaki bukit. Anda menginap di rumah warga sebagai homestay, atau vila yang jumlahnya sangat terbatas. Menginap di kawasan Kaliurang juga bisa, cukup dekat untuk sekadar berkunjung ke Turgo.

Griya Estu Wening di Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Jika Anda orang baru di wilayah ini, Griya Estu Wening pilihan tepat. Letaknya hanya 6,2 kilometer dengan jarak tempuh 15 menit menggunakan mobil dari tempat ini menuju Bukit Turgo. Akan lebih cepat jika menggunakan sepeda motor.

Dari Griya Estu Wening, selain dekat dengan Bukit Turgo, juga akses ke fasilitas publik lebih mudah. Order transportasi online pun sangat tersedia. Misal untuk belanja kebutuhan pendakian, membeli bekal, makanan, dan sebagainya. Bahkan jika Anda mengakses Bukit Turgo dari Yogyakarta menggunakan transportasi online pulang balik, sangat memungkinkan, sehingga tidak mungkin tersesat.

Griya Estu Wening di Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Di Griya Estu Wening, ada Pak Subur dan Bu Wiwin yang melayani. Mereka sangat ramah dan membantu. Keduanya suami istri yang diamanahkan pemilik Griya Estu Wening sebagai pengelola. Pak Subur yang mengelola kamar dan Bu Wiwin yang melayani kebutuhan penghuni.

Griya Estu Wening memiliki delapan kamar, tiga kamar disatukan dalam satu bangunan bagian belakang. Lima lainnya dalam satu bangunan di bagian depan. Masing-masing bangunan memiliki fasilitas bersama, seperti toilet dan kamar mandi, ruang tamu, teras, juga pantri jika datang bersama keluarga dan ingin memasak sendiri.

Di Griya Estu Wening juga terdapat aula yang mampu menampung 200-an orang. Seringkali, kata Pak Subur, tempat ini jadi lokasi rapat maupun pernikahan. Ada yang dari Kota Yogyakarta maupun luar Yogyakarta. Halamannya pun luas untuk area parkir maupun mendirikan tenda pernikahan.

Griya Estu Wening di Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Untuk pemesanan, Griya Estu Wening sudah tersedia di aplikasi online. Bisa juga langsung menghubungi Pak Subur di Griya Estu Wening. Bila akhir pekan, seringkali tempat ini penuh. Untuk Desember 2022 menjelang pergantian tahun, kata Pak Subur, semua akhir pekan full booking via aplikasi. Jadi, Anda harus mengeceknya terlebih dahulu.

“Kalo untuk Desember nanti, udah gak ada lagi yang kosong di akhir pekan. Semua sudah full. Kecuali hari-hari biasa,” kata Subur dengan logat khas Cilacap-nya saat berbincang di Griya Estu Wening, Senin pagi, 31 Oktober 2022.

Harganya, berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu via aplikasi. Tergantung okupansi aplikasi saat pemesanan. Namun, untuk pesan langsung, pengelola menetapkan harga Rp 80 ribu untuk sekali menginap. Tidak tersedia sarapan dan fasilitas seperti di hotel tentu saja.

Kamar di Griya Estu Wening di Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Suasana di Griya Estu Wening sangat asri dan tenang. Juga dingin khas daerah pegunungan di Yogyakarta. Ada kolam ikan, taman bunga, dan sungai di belakang Griya Estu Wening yang alirannya cukup adem.

Ibu Wiwin juga punya warung dan tempat ngopi di samping Griya Estu Wening. Cukup untuk memenuhi kebutuhan ngemil, ngopi, dan melayani pemesanan mie instan jika tamu membutuhkan. Jika ingin makanan berat, bisa memesan di luar atau mencari di warga penjaja makanan sekitar area ini.

(Traveler: Gugus Suryaman)