TURGO ID – Menyebut kue putu, sesuatu yang tak asing di telinga. Kudapan tradisional ini biasanya dijajakan para pedagang kaki lima saat sore hingga malam hari.
Meski demikian, kue putu punya daya tariknya sendiri dari sisi rasa dan proses pembuatannya. Sebab itulah kue putu dinobatkan salah satu kue terbaik di dunia versi TasteAtlas.
Dilansir dari laman TasteAtlas, kue putu berada dalam 100 kue terpopuler dunia dan 100 kue terbaik di dunia. Kue putu di peringkat 52 untuk 100 Best Rated Cakes in the World dan 86 dalam 100 Most Popular Cakes in the World.
Umumnya kue putu terbuat dari tepung beras, tepung tapioka, daun pandan, dan gula merah. Ada pula parutan kelapa ditaburi di atas kue sebelum dimakan.
Menilik sejarah, ternyata kue putu sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Dilansir dari laman republika, kue putu telah dikenal di China pada zaman Dinasti Ming, 1200 tahun lalu.
Pada masa itu, kue putu disebut XianRoe Xiao Long yang berarti kue dari tepung beras berisi kacang hijau lembut dan dikukus dalam cetakan bambu.
Di Indonesia, kue putu diketahui dengan nama puthu dalam naskah Serat Centhini (ditulis pada 1814) saat Kerajaan Mataram berkuasa. Dalam naskah menerangkan kejadian penyebutan puthu ini diambil sekitar 1630 di Desa Wanamarta, Jawa Timur (Jatim). Penyebutan puthu juga muncul di peristiwa lain dengan lokasi serupa, Desa Wanamarta.
Diperkirakan awal masuknya kue putu ke Indonesia saat Cina mulai datang ke Nusantara pada masa awal perkembangan Islam atau kemunduran Kerajaan Majapahit, tahun 1368 sampai 1600-an.
Kue putu pada masa Dinasti Ming dikenal dengan isian kacang hijaunya sedangkan di Indonesia lebih pada gula merah. Hal ini diduga karena penyesuaian tempat.
Saat ini, kue putu sendiri diketahui ada beberapa macam. Menurut pegiat sejarah Mochammad Antik seperti dikutip dari republika, kemungkinan itu hanya varian untuk menyesuaikan pasar. Namun jika dilihat usia, kue putu biasa dapat dikatakan yang paling tua.