TURGO.ID – Sejak tahun 2022 Pemerintah Kota Kendari menggagas 13 kampung wisata yang menjadi alternative destinasi kunjungan ketika berada di Kota Lulo ini. Salah satunya di Kecamatan Nambo. Ada empat kampung wisata yang dikembangkan di daerah ini.
Keempat kampung wisata tersebut adalah Kelurahan Tondonggeu, Sambuli, Nambo, dan Petoaha. Pembangunan kawasan ini sudah dianggarkan Pemkot dalam APBD 2023 yang dikerjakan secara bertahap. Mulai dari penataan kawasan, peningkatan kapasitas SDM, sampai hal-hal teknis lainnya.
Secara signifikan, kebijakan Pemkot melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Kendari yang dituangkan dalam SK penetapan kawasan kampung wisata, mulai nampak adanya perubahan. Sehingga daearah-daerah tersebut kini layak menjadi destinasi alternatif untuk dikunjungi.
Bagaimana penampilannya? Mari kita simak satu per satu;
1. Kampung Wisata Nambo
Nambo sejak dulu dikenal karena pantainya. Daerah ini selalu menjadi destinasi kunjungan untuk menikmati pantai berpasir yang berada dalam kota. Jaraknya dari pusat kota hanya 10 kilometer atau kira-kira 15 menit berkendara. Setelah ditetapkan menjadi kampung wisata yang diprioritaskan Pemkot, penampilan kawasan ini menjadi lebih tertata dan indah. Terutama di destinasi Pantai Nambo.
Pemkot bersama Pokdarwis yang dibentuk, melakukan berbagai pembenahan dan penataan. Diantaranya membangun gazebo yang rapih, mengecat ulang sehingga tampilannya lebih cerah, serta meningkatkan keamanan kawasan Nambo dari oknum yang mengusik pengunjung.
2. Kampung Wisata Petoaha
Kawasan ini dibangun sebagai ruang terbuka hijau di wilayah Kecamatan Nambo. Masuk sebagai salah satu kampong wisata yang digagas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Kendari. Saat ini kawasan tersebut sudah dinikmati warga sebagai tempat bersantai. Bentuknya sama dengan di RTH Palalimba Puday.
3. Kampung Wisata Sambuli
Saat ini Sambuli belum menjadi destinasi kunjungan, namun Pemkot Kendari melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tengah mengembangkannya sebagai salah satu Kampung Wisata yang sedang digarap.
Anggota DPRD Kota Kendari, La Yuli, mengatakan saat ini sedang perampungan RTRW untuk kecamatan Abeli dan Nambo. Pihaknya menerima usulan pengembangan pariwisata dan industry, maupun pemukiman.
“Diintervensi penataannya, pemerintah mulai lebih awal. Fasilitas public dibuatkan, nanti warga jaga. Masyarakat harus menerima agar bertumbuh dengan baik, kedepan kalau ada hal baru harus siap. Kita berharap tiap daerah menggali potensi di wilayah yang bisa dikembangkan. Sejak 2020 dibangun RTH di berbagai tempat,” ucapnya.
4. Kampung Wisata Tondonggeu
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pun menetapkan Tondonggeu sebagai salah satu Kampung Wisata yang akan dikembangkan.
Dalam master plannya, Tondonggeu akan menjadi destinasi wisata bahari. Pemkot merancang taman wisata baik di daratan maupun di laut. Mesti tak ada pantai, di wilayah ini terdapat kawasan bakau yang tertata untuk area healing. Di daratan, akan dibuat taman sebagai ruang terbuka hijau, lengkap dengan parkiran, wahana mainan anak, dan sarana public lainnya.
Sementara di atas laut, akan dibuat gazebo di permukaan laut yang saling terhubung oleh jalur trekking. Pengunjung juga bisa melakukan snorkeling di sekitar lokasi yang tidak jauh jaraknya.
“Saat ini sudah action, kontraknya sudah ada, izin lokasi di pemerintah kota sudah ada. Areanya ini jauh dari pemukiman penduduk,sehingga tidak ganggu keberadaan masyarakat sekitar,” terang Camat Nambo, Arling kepada Turgo.id, Selasa (19 September 2023).
“Anggaran untuk pembangunannya sementara diproses di pusat, kalau lokasi sudah melalui pemerintah kota,” tegas Arling.(ADV)