TURGO.ID – Salah satu objek wisata yang menarik dikunjungi di Sulawesi Tenggara yakni Air Terjun Moramo. Berbeda dengan kebanyakan, air terjun ini tampak berundak-undak. Di beberapa susunannya terbentuk semacam kolam yang memungkinkan orang untuk berendam.
Air terjun ini terletak di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Berjarak sekitar 64 km dari pusat Kota Kendari. Akses jalan utama yang telah diaspal memungkinkan untuk menjangkau destinasi ini dalam 1,5 jam dengan kendaraan bermotor.
Tanpa terikat waktu masuk dan keluar destinasi, memasuki lokasi parkiran kendaraan dengan membayar biaya yang sudah ditetapkan. Dari lokasi parkiran, untuk menikmati hawa dingin dan ‘nyanyian’ air terjun yang membelah kesunyian kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa ini, dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Menyusuri jalan setapak kurang lebih 1 km yang sebagian besar telah disemen dengan dua kali meniti jembatan merupakan hal yang mesti dilalui untuk mencapai lokasi utama. Sepanjang sisi kiri jalan masuk ke lokasi akan tampak aliran air berpadu deretan tumbuhan khas hutan hujan tropis yang menjulang tinggi ditemani bukit berbatu. Sementara di sisi kanan, deretan pepohonan meninggi yang seolah berusaha menghalau cahaya matahari menyentuh permukaan tanah.
Saat menyusuri jalan menuju lokasi air terjun, jika beruntung di rerimbunan dahan pepohonan sisi kanan akan terlihat Monyet Hitam khas Sulawesi (Macaca Ochreata), Kuskus (Phalanger sp), atau beberapa jenis burung yang mungkin sedang mencari makan. Hal yang tak aneh, sebab lokasi yang termasuk dalam 38.937 hektar hutan lindung ini merupakan rumah bagi kedua satwa endemik tersebut. Termasuk Anoa (Bubalus sp), Rusa (Cervus Timorensis), dan beberapa jenis burung khas berada di dalamnya.
Menaiki seratus lebih anak tangga merupakan perjalanan penutup untuk sampai ke tempat air terjun. Keletihan menapaki tangga dengan kemiringan 60 derajat ini akan terbayar pesona air terjun yang memiliki setidaknya 6 sampai 8 undakan utama dan puluhan tingkatan kecil.
Di sebagian besar undakan terbentuk semacam kolam yang dapat dipakai berendam. Untuk menjangkau setiap tingkatan kolam yang terus diguyur air tak perlu takut tergelincir. Sebab bebatuan yang sepanjang waktu dibasuh air ini sama sekali tak licin meski di beberapa titik tampak hijau kehitaman.
Di lokasi juga terdapat sejumlah fasilitas pendukung seperti gazebo, kamar ganti, dan toilet. Di lokasi lapangan parkir kendaraan pun banyak penduduk sekitar yang menjajakan jualan bagi para pelancong. Buah-buahan juga kadang dijajakan saat sedang musim.
Penulis: Didul Interisti