Pantai Nambo saat air surut (Foto: dok/Turgo.id)

Mengenal Kecamatan Nambo, Wilayah Ujung Timur yang Dikembangkan Pemkot Kendari

Diposting pada

TURGO.ID – Kecamatan Nambo merupakan kecamatan terbaru dari 10 kecamatan yang ada di Kota Kendari dan terbentuk dari pemekaran Kecamatan Abeli, berdasar pada Rekomendasi Gubernur Sulawesi Tenggara No.138/3713 Tentang Pembentukan Kecamatan Nambo di Kota Kendari, Perda Walikota Kendari No.2 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Kecamatan Nambo di Kota Kendari. Demikian maka ditambah dengan Kecamatan Nambo, Kota Kendari menjadi 11 kecamatan.

Secara astronomis, Kecamatan Nambo berdasarkan posisi geografisnya memiliki batas-batas, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan dan Teluk Kendari, serta di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Abeli dan Teluk Kendari.

Fasilitas publik berupa balai pertemuan di kawasan Nambo. (foto: Jadesta)

Pusat kegiatan perkantoran untuk sementara ini bertempat di Kelurahan Nambo. Kelurahan Tobimeita merupakan kelurahan yang paling jauh dari ibu kota kecamatan yaitu mencapai 6,5 kilometer, sedang yang paling dekat adalah Kelurahan Nambo yang berjarak 1,4 km ke ibu kota kecamatan.

Kecamatan Nambo menduduki peringkat keempat untuk luas wilayah. Kecamatan terujung di sebelah timur Kendari ini terbagi menjadi 6 kelurahan, yaitu Kelurahan Tobimeita, Petoaha, Nambo, Sambuli, Tondonggeu, dan Bungkutoku. Kecamatan ke-11 yang terbentuk di Kota Kendari ini memiliki luas wilayah 25,32 Km² atau 9,32 persen dari luas Kota Kendari. Kelurahan Tobimeita Luas Daerah Area 7,74 km2 (30,57%), Petoaha 7,40 km2 (29,23%), Nambo 2,62 km2 (10,35%), Sambuli 3,47 km2 (13,70%), Tondonggeu 2,49 km2 (9,83%), Bungkutoko 1,60km2 (6,32%).

Fasilitas publik berupa Puskesmas di kawasan Nambo. (foto: Jadesta)

Untuk mempermudah koordinasi, setiap kelurahan terbagi menjadi beberapa rukun warga (RW), dan setiap RW dibagi menjadi beberapa rukun tetangga (RT). Secara keseluruhan Kecamatan Nambo terdiri dari 22 RW dan 55 RT. Sementara itu banyaknya Pegawai Negeri Sipil di kantor kecamatan ini berjumlah 12 orang.

Jumlah RW di Kelurahan Tobimeita 5 sedangkan jumlah RT 11, Petoaha 5 RW dan 12 RT, Nambo 4 RW 8 RT, Sambuli 5 R

Pemukiman nelayan di Kampung Wisata Kelurahan Tondonggeu. (Foto: Jadesta)

membantu menjaga ketertiban dan keamanan maka di setiap kelurahan dibentuk pasukan Linmas, yang keanggotaannya diangkat dari masyarakat. Jumlah Linmas di Kecamatan Nambo pada tahun 2018 adalah sebanyak 51 Orang dan 12 pos kamling

 

Demografi Penduduk
Jumlah penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi/perpindahan penduduk. Perkembangan jumlah penduduk Kecamatan Nambo mengalami perubahan setiap tahunnya. Menurut data BPS Kota Kendari, jumlah penduduk Kecamatan Nambo pada tahun 2018 sebanyak 11.489 jiwa dengan rincian sebanyak 5.860 jiwa penduduk laki-laki dan 5.629 jiwa penduduk perempuan.

Sementara itu apabila dilihat dari banyaknya rumah tangga ada sebanyak 2.250. Sedangkan apabila dihitung secara rata-rata maka setiap rumah tangga beranggota 5 orang. Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Rasio jenis kelamin biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki laki per 100 penduduk perempuan. Pada tahun 2018 Sex Rasio di Kecamatan Nambo sebesar 104.

Di Kecamatan Nambo sarana pendidikan dari tingkat Taman Kanakkanak, Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas sudah ada. Berdasarkan data yang bersumber dari Dinas Pendidikan Kota Kendari banyaknya fasilitas pendidikan per jenjang pendidikan (negeri dan swasta) pada tahun 2018 ada sebanyak 3 Taman Kanak-Kanak (TK), 10 Sekolah Dasar (SD), 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 2 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di enam kelurahan.

Apabila dilihat tentang banyaknya jumlah kelas, guru dan murid pada setiap jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta, terlihat ada 111 guru dan 1.484 murid setingkat SD. Sementara itu untuk setingkat SMP, ada 38 guru dan 417 murid. Sementara itu untuk tingkat SMA tercatat 66 guru, dan 681 murid.

Untuk menekan pertumbuhan penduduk pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB). Respon masyarakat terhadap program tersebut cukup cukup positif, terlihat dari tingginya jumlah penduduk yang aktif menjadi akseptor. Pada tahun 2018 jumlah akseptor tercatat 1.327 orang di Kecamatan Nambo.

Camat Nambo, Arling mengatakan, wilayahnya cenderung kondusif dan ramah. Wilayah ini kata dia, dikembangkan menjadi kawasan wisata dan industri.

“Selama memerintah di Nambo ini alhamdulillah tidak pernah ada kriminalitas, kecuali masalah rumah tangga. Di sini ada kawasan wisata andalah Kota Kendaru. Juga ada beberapa industri yang sudah jalan, ada juga yang masuk perencanaan,” ungkapnya.(ADV)