(Cerita oleh: Gugus Suryaman)
TURGO.ID – Menyeberang dengan perahu katinting sekitar 20 menit dari Pantai Meleura, Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, kita menemukan danau yang tersembunyi sejak ribuan tahun lalu dengan ratusan bahkan mungkin ribuan ekor Ubur-ubur jinak yang tak akan menyengat sedikit pun.
Konon, Ubur-ubur di danau ini terjebak saat air laut menyusut di zaman es. Awalnya, binatang laut yang termasuk dalam kelas Scyphozoa ini sama seperti Ubur-ubur lainnya, mereka juga punya sengat dan upaya pertahanan diri. Danau yang mereka tempati saat ini, kala itu masih terendam laut, atau dengan kata lain daratannya belum muncul ke permukaan.
Saat terjadi pembekuan air di kutub utara dan selatan bumi, Ubur-ubur ini terjebak dalam ceruk tempat kediaman mereka sekarang. Selama ribuan tahun terjebak, tidak ada predator alami yang mengganggu kehidupan hewan yang memiliki alat pertahanan tubuh bernama Nematosista itu. Hingga lama-kelamanaan kemampuan bertarungnya melemah hingga hilang sama sekali.
Oleh pemerintah daerah setempat, bahkan warga lokal, belum memberi perlakuan khusus pada destinasi ini. Alias masih original. Akses belum terbuka untuk publik, namun pemandu wisata maupun warga setempat sudah kenal betul tempat ini.
Kawasannya masih alami, seteapak berbatu karang, pepohonan rimbun, serta danau yang teduh masih asri. Belum ada sentuhan modernisasi maupun komersil di sini. Benar-benar cocok bagi pecinta petualangan alam terbuka. Apalagi airnya, uh.. sejuk menenangkan.
Bayangkan berenang di danau dikelilingi ubur-ubur ramah. Bisa sambil bersalam sapa dengan makhluk imut bertentakel ini. Tapi sebaiknya jangan mengusik mereka, cukup memandangi dari pinggiran danau, supaya si Ubur tak merasa was-was hingga naluri bertempurnya kambuh lagi. Mending berenang di seberang danau ini, lebih aman bagi kelangsungan hidup danau langka itu.