danau-napabale.jpg
Danau Napabale, Muna, Sulawesi Tenggara. Foto: TURGO ID

Napabale, Danau Asin Persembunyian Bajak Laut

Diposting pada

(Cerita oleh: Gugus Suryaman)

TURGO.ID – Di Kecamatan Lohia, terdapat sebuah danau air asin, Napabale namanya. Terletak di Desa Napabale tepatnya. Dari pusat kota, memerlukan waktu tempuh lebih kurang 30 menit menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Danau ini menjadi destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Muna. Luasnya lebih dari 4 hektar, airnya kehijauan dengan kedalaman maksimal 2,5 meter. Danau ini dihubungkan sebuah terowongan sepanjang 30 meter dengan laut lepas. Hanya saat-saat tertentu Anda dapat melihat dan melewati terowongan tersebut. Yaitu pada pukul 09.00 sampai 13.00 Waktu Indonesia Tengah (Wita), saat air sedang surut.

Masyarakat nelayan setempat, pada zaman dulu, menjadikan danau ini sebagai pelabuhan dan tempat persembunyian dari bajak laut. Memang, dari lokasinya, tampak cocok dan aman dari pandangan luar (laut lepas).

Kini, danau yang dikelilingi bebukitan karst itu telah menjadi objek paling diminati. Wisatawan dapat berenang, menyelam dan bersampan ria di danau ini. Bahkan Anda dapat berkeliling dalam danau hingga ke luar, menggunakan perahu nelayan setempat. Tarifnya, Rp 50.000 sampai Rp 150.000 per perahu dengan kapasitas maksimal 20 orang.

La Hauli, salah seorang nelayan Lohia yang biasa melayani wisatawan, mengaku dapat mengantar pelancong sepuasnya. Tak hanya di dalam danau, bahkan bisa keliling sampai di lokasi petani rumput laut di luar danau.