Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Desa Wisata Turgo, Rekomendasi Liburan Tenang di Yogyakarta

Diposting pada

TURGO ID Kamu warga kota yang bosan dengan suasana keramaian kota? Ingin suasana pedesaan yang teduh, tenang, adem dan nyaman? Desa Wisata Turgo bisa jadi referensi.

Bagi warga Yogyakarta maupun daerah lain, ke Desa Wisata Turgo tidak akan menyesal. Terutama untuk kamu yang menginginkan suasana tenang, jauh dari kebisingan. Kamu bisa “mengasingkan” diri di sini. Sambil hiking, sepedaan, ritual doa, atau hanya sekadar berdiam diri dengan suasana desa.

Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Turgo sebenarnya sebuah dusun di Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta. Terdiri dari empat rukun tetangga (RT) dan dua rukun warga (RW), dengan mayoritas penduduknya mencari rumput untuk ternak dan menggali pasir sungai untuk dijual. Ada juga yang berjualan atau bertani kopi. Kini dijadikan sebagai tujuan wisata, makanya diberi nama Desa Wisata Turgo.

Warganya ada yang beragama Islam, ada pula yang Kristen. Maka tak heran terdapat Masjid dan Gereja di sini. Mereka membaur dengan damai.

Meski berada di daerah yang cukup terpencil di ujung Jogja bagian utara, dekat dengan Gunung Merapi, tetapi bukan berarti warga di sini sangat awam. Ada listrik dan WiFi umum yang disewakan per jam. Warga juga rata-rata memiliki roda dua sebagai kendaraan untuk keluar kampung.

Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Aksesnya sangat baik, jalanan beraspal mulus, ada sekolah dasar, dan tentu dapat ditemukan di Google Map. Dijamin tidak akan kesasar.

Untuk yang suka pendakian gunung, Bukit Turgo bisa jadi arena fun hiking. Bagi yang hobi sepeda gunung, kawasan ini seringkali digunakan untuk olahraga tersebut. Beberapa spot di sini juga sangat bagus sebagai objek fotoshot. Warga setempat sudah membuat titik instagramable untuk pengunjung.

Dias, salah satu warga Hargobinangun mengungkapkan, tiap Selasa Kliwon maupun Jumat Kliwon, ramai warga luar Jogja yang datang ke puncak Bukit Turgo. Biasanya dari Jawa Tengah atau Jawa Timur.

“Mereka datang berdoa di makam Syekh Jumadil Qubro di puncak bukit. Biasanya naik bus atau mobil ramai-ramai ke sini,” kata pria yang sehari-harinya menjadi driver ojek online ini, Senin, 31 Oktober 2022.

Makam Syekh Jumadil Qubro di Desa Wisata Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Dulu, saat Gunung Merapi meletus, desa ini juga terkena dampaknya. Masih tersisa bekas bangunan yang hangus terkena lava Merapi yang menewaskan banyak warga desa kala itu. Makanya terlihat beberapa batu besar yang terlempar dari Merapi ke Turgo.

Kini, dusun ini jadi destinasi wisata desa. Berbagai aktivitas bisa dilakukan di sini. Warga pun menyambut baik dengan ramah dan terbuka. Dengan kesederhanaannya, mereka membuka diri untuk dunia luar.

(Traveler: Gugus Suryaman)