Bukit Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Bukit Turgo Yogyakarta, Referensi Pendakian dengan Biaya Murah

Diposting pada

TURGO ID Pernah ke Bukit Turgo? Letaknya tak begitu jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Kira-kira 50 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses bagus, lancar dan mudah dijangkau. Bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi online.

Jika anda memesan ojek online, tarifnya sekitar Rp 60 ribu sekali jalan. Namun jangan harap dapat memesan lagi untuk pulang. Transportasi umum tak ada yang sampai ke Dusun Turgo, kaki Bukit Turgo di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Untuk turun kembali, bisa menggunakan jasa warga setempat agar diantar sampai ke area yang dijangkau transportasi umum atau ojek online.

Bukit Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Sebaiknya gunakan kendaraan pribadi, atau rental mobil maupun motor dari asal Anda menginap/tinggal. Bagi warga luar Yogyakarta, di DIY banyak tempat yang menyediakan jasa sewa kendaraan. Sehari bisa dipakai bolak balik ke Bukit Turgo.

Jika menargetkan untuk menjemput matahari pagi, bisa bermalam di vila terdekat, atau penginapan di wilayah Kecamatan Pakem ini. Kalau hanya untuk mengusir jenuh, Desa Wisata Turgo dapat mendinginkan suasana hati, jauh dari hiruk pikuk kota.

Bagi pecinta olahraga minat khusus seperti pendakian gunung, Bukit Turgo bisa jadi alternatif tempat memanaskan otot yang recomended. Dengan ketinggian hampir 1000 mdpl, sudah cukup untuk melepaskan dahaga hiking untuk akhir pekan.

Bukit Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Jalurnya sudah dibuat mudah, warga setempat menggunakan anggaran padat karya dari pemerintah provinsi. Warga membuat ribuan anak tangga dari kaki bukit sampai di puncak. Di sisi tangga sudah dilengkapi pegangan yang sekaligus berfungsi sebagai pengaman di sisi jurang.

Vegetasi hutan tropis Bukit Turgo, membuat sepanjang pendakian terasa sejuk dan adem. Ditambah hawa di kawasan ini yang cukup dingin, membuat lelah tak bertahan lama.

Sebaiknya, sebelum naik ke puncak, lakukan pemanasan terlebih dahulu. Sebab meski jalur dibuat berkelok-kelok, tetap saja posisinya dengan kemiringan sampai 45 derajat membuat lutut lemas.

Waktu tempuh yang diperlukan dari titik keberangkatan di area parkiran sampai ke puncak bukit, kurang dari satu jam. Kalau cepat, bisa dicapai hanya dalam 40 menit. Ini bagi yang terbiasa mendaki gunung.

Bukit Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Di puncak, kita bisa melihat pemandangan yang menakjubkan. Bukit Turgo ini terletak di bagian Barat dari Gunung Merapi. Saat kita berdiri di puncaknya, menghadap ke Timur akan melihat gagahnya Merapi yang seringkali puncaknya tertutup awan. Sedangkan ke arah Selatan ada Bukit Telogo Putri. Di sisi belakang Bukit Turgo, pandangan Yogyakarta dari kejauhan tampak sangat indah. Sungguh destinasi yang patut dikunjungi.

“Jalurnya ramah, bagi orang awam juga cocok kok, trekingnya bagus,” kata Bara, lelaki asal Kota Yogyakarta yang saya temui saat turun dari Bukit Turgo, Senin pagi, 31 Oktober 2022.

“Saya baru pertama ke sini, dan cukup rekomended untuk weekend dengan suasana alam yang damai,” imbuh Gloria, gadis yang datang bersama Bara di Bukit Turgo.

Keduanya mengaku ke Turgo karena mencari alternatif tempat untuk berolahraga yang jauh dari suasana kota Yogyakarta yang ramai. Awalnya ingin ke Telogo Putri di Kaliurang karena gabut (bosan) di kota, kemudian memutuskan ke Turgo berdasarkan rekomendasi temannya. Meski sama-sama baru pertama kali ke Turgo, tetapi keduanya merasa terkesan dengan destinasi ini.

Bukit Turgo Yogyakarta. Foto: Gugus Suryaman/TURGO ID

Tidak butuh biaya yang besar ke Turgo. Untuk masuk area, pengunjung tidak harus membayar retribusi, kecuali di hari-hari tertentu biayanya Rp 5 ribu. Parkiran Rp 2 ribu, kopi turgo Rp 5 ribu per gelas, keripik bayam buatan warga setempat seharga Rp 7 ribu per bungkus, dan voucher WiFi Rp 3 ribu per tiga jam, sebab di area ini sinyal operator manapun susah. Namun di puncak bukit Anda masih bisa menelepon.

Parkiran aman, ada warung warga untuk sekadar istirahat, salah satunya milik Ibu Musti. Anda bisa pesan makan mie instan, ngopi, salat, toilet, dan update media sosial menggunakan fasilitas WiFi.

(Traveler: Gugus Suryaman)